must_know:
Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amir, Ash-Shahihah, no. 2572]
Jika kita pergi melancong kedaerah-daerah Arab niscaya kita akan menemukan banyak mobil, tembok atau pintu rumah yang dihiasi kaligrafi bertuliskan kalimat-kalimat dzikir, tahukah anda ada apa dibalik penulisan itu? Apakah sekedar variasai layaknya kaligrafi hiasan masjid yang menggaggu kehusyu’an para jamaah sholat itu, atau ada maksud lain?
Hmm ternyata ada tujuan terselubung dibalik itu semua. Khususnya bagi mereka yang memiliki harta benda yang disayanginya sehingga lebih takut untuk terkena musibah, baik dicuri maupun musibah lainnya.
Penulisan kaligrafi arab berupa sholawat Nabi dan kalimat Masya Allah la quwwata illa billah, ternyata sebuah jimat atau penangkal dari orang-orang yang iri (hasud) dan dengki (hiqd) kepada kita atas nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt. Mengingat ada sebuah ucapan nabi “ setiap orang yang diberi kenikmatan pasti ada yang iri kepadanya”. Dari sini kita memahami bahwa iri atau bahasa gaulnya sirik. Memang sudah diciptakan bersamaan dengan anugrah yang diberikan.
Penyakit hati yang bisa menyebabkan kehancuran atau hilangnya nikmat pada kita ini di istilahkan dalam bahsa arab dengan marad ain “penyakit ain” ( bukan penyakit mata) tapi penyakit yang timbul dari pandangan mata seseorang terhadap nikmat-nikmat yang kita punya, sehingga pandangan tersebut akan menyebabkan hancur atau hilangnya barang-barang yamng kita miliki.
Sebagai penangkalnya maka orang-orang Arab menulisakan Sholawat Nabi atau kalimat-kalimat dzikir agar ketika orang-orang yang syirik (iri) melihat harta benda atau rumah kita, mereka tidak lagi iri atau menghendaki kehancuran kepada kita sebealiknya mereka akan membaca dzikir dan sholawat nabi yang kita tulis didinding rumah kita dengan harapan mereka sadar.
Penyakit Ain ini benar-benar nyata dan terjadi, tak heran jika Ibnu Hajar Al-astqalani dalam syarah Bukharinya menyebutkan bab Ruqyatul Ain ( Bab obat penangkal Ain) secara khusus, mengingat pentingnya menghilangkan penyakit hati berupa iri dan dengki ini.
Menguatkan kajian ini salah satu cucu Rasulullah dari Fatimah ra, al-Imam Ja’far Sadiq berkata: barang siapa memiliki sesuatu yang disenanginya dan tidak menginginkan sesuatu itu rusak atau hilang maka ucapkanlah : Masya Allah La quwwata illa billah.
Semoga kita semua terhindar dari orang-orang yang hasud iri dan dengki.. n semoga semua nikmat kita awet dan bukan istidraj.
Referensi : Syarh Bukhari, n Tabaqat kubra Sya’rani
INILah FAKTA MENGEJUTKAN!!Hati-Hati dengan Penyakit ‘Ain
Al hafidz ibnu Hajar rahimahullah berkata
“Dan ‘ain itu adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari kejelekan tabiat, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya.” [Fathul Bari, 10/200]. Kebanyakan dari manusia tidak sadar bahwa penyakit ‘ain itu memang ada. Penyakit ‘ain adalah seseuatu yang benar-benar ada secara hakiki. Rasulullah shalalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ain itu benar adanya, andaikan ada sesuatu yang dapat mendahului taqdir maka ‘ain akan mendahuluinya, dan apabila kalian diminta untuk mandi maka mandilah.” [HR. Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma].
Misalnya anak kecil yang dipandang dengan penuh dengki karena kelucuannya dan begitu menggemaskan maka ia bisa jatuh sakit atau terus-terusan menangis. Selain dari penglihatan, hasad ternyata bisa terjadi melalui gambar atau hanya sekedar khayalan. Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad (4: 153) berkata:
“Ain bukan hanya lewat jalan melihat. Bahkan orang buta sekali pun bisa membayangkan sesuatu lalu ia bisa memberikan pengaruh ‘ain meskipun ia tidak melihat. Banyak kasus yang terjadi yang menunjukkan bahwa ‘ain bisa menimpa seseorang hanya lewat khayalan tanpa melihat.”
Syaikh Sholih Al Munajjid berkata, “Dari sini terlihat bahwa ‘ain bisa ditimbulkan dengan melihat pada gambar seseorang secara langsung atau melihatnya di TV. Bahkan bisa hanya dengan mendengar, lalu dikhayalkan dan terkenalah ‘ain. Kita memohon pada Allah keselamatan.” (Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 122272)
Sehingga disarankan tidak memajang foto anak/saudara kita di media sosial agar terhindar dari penyakit ini.
Cara mencegah penyakit ‘ain adalah:
1. Hendaknya sebagai muslim, apabila seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya ia mendoakan keberkahan (misal mengucapkan Barakallahu fiik) kepada saudaranya. Hal ini sesuai hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam “Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amir, Ash-Shahihah, no. 2572]
2. Kunci utama agar terjauhkan dari ‘ain adalah mendekatkan diri pada Allah dengan tawakkal pada-Nya, juga selalu rutinkan dzikir setiap harinya agar diri dan anak kita selamat dari orang yang hasad (dengki). Hanya kepada Allah tepat berlindung sebagaimana disebutkan dalam surat Al Falaq, kita berlindung dari kejelekan orang yang hasad ketika ia hasad.
Jika terkena penyakit ‘ain bisa diobati dengan cara berikut:
1. Meminta kepada orang yang memandang untuk mandi, kemudian bekas air mandinya disiramkan kepada orang yang dipandangnya. Caranya seperti dalam hadits berikut:
“Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, ia berkata: Amir bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif ketika ia sedang mandi, lalu Amir berkata: Aku tidak melihat seperti hari ini; kulit yang lebih mirip (keindahannya) dengan kulit wanita yang dipingit, maka tidak berapa lama kemudian Sahl terjatuh, lalu beliau dibawa kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, seraya dikatakan: “Selamatkanlah Sahl yang sedang terbaring sakit.” Beliau bersabda: “Siapa yang kalian curigai telah menyebabkan ini?” Mereka berkata: “Amir bin Rabi’ah.” Beliau bersabda: “Kenapakah seorang dari kalian membunuh saudaranya? Seharusnya apabila seorang dari kalian melihat sesuatu pada diri saudaranya yang menakjubkan, hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya.” Kemudian beliau meminta air, lalu menyuruhAmir untuk berwudhu, Amir mencuci wajahnya, kedua tangannya sampai ke siku, dua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiramkan (bekas airnya) kepada Sahl.” Berkata Sufyan, berkata Ma’mar dari Az-Zuhri: Beliau memerintahkannya untuk menyiramkan air dari arah belakangnya.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif,Shahih Ibni Majah, no. 2828]
2. Diruqyah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu]
Code:
http://bikailarobbi.wordpress.com/20...-penangkalnya/
http://bikailarobbi.wordpress.com/2011/11/21/ain-penyakit-misterius-dan-penangkalnya/
Code:
http://referensiislam.blogspot.com/2...yakit-ain.html
http://referensiislam.blogspot.com/2013/05/hati-hati-dengan-penyakit-ain.html
Original Posted By 5552666 ►Yang tadi nya iri gara2 ngebaca itu malah jadi dzikir ya sob.. Genius
Original Source