kolak_basi:
Saya Bunuh Diri jika Dipisahkan Lagi — Dengan mata berkaca-kaca, Diana binti Daud (23) terus memeluk dan membelai Putri (9 bulan). Wanita asal Sulawesi Selatan itu seolah tak mau jauh dari anak bungsunya itu.
"Maafkan Mama, ya...," ujarnya lirih kepada Putri saat mereka dipertemukan di Mapolrestro Tangerang, Kamis (4/2/2010).
Tidak banyak kata yang keluar dari mulut Diana. Begitu pula ketika dia dipertemukan dengan Rafael (3,5) dan Farel (1 tahun 8 bulan), dua anaknya yang lain.
"Kamu jangan nakal, ya. Mama tidak akan meninggalkanmu lagi," ucap Diana sambil menggendong Farel.
Suasana haru memang menyelimuti ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestro Tangerang, tempat pertemuan Diana dengan anak-anaknya yang terpisah selama lima hari.
Sekjen Komisi Perlindungan anak (KPA) Arist Merdeka Sirait dan Kasat Reskrim Polrestro Tangerang AKP Arie Wibowo juga tampak terharu.
Karena itu pula, Polrestro Tangerang dan KPA sangat hati-hati dalam menangani kasus itu. Meskipun Diana bisa dijerat dengan Pasal 77 Huruf B UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak, tampaknya aparat hukum mengesampingkan aspek hukum.
"Unsur pidana terpenuhi jika ada niat. Namun, hasil pemeriksaan sementara, Diana meninggalkan anaknya karena terpaksa. Suaminya tidak memberi nafkah, maka dia pergi untuk bekerja. Jadi, belum terbukti bahwa dia sengaja menelantarkan anaknya," ucap Kombes Maruli CC Simanjuntak, Kapolrestro Tangerang.
Menurut Maruli, yang terpenting saat ini menyatukan Diana dengan ketiga anaknya agar mereka bisa hidup sebagaimana lazimnya sebuah keluarga. "Unsur sosial dan kemanusiaan harus dikedepankan dalam kasus ini," ujarnya.
Apalagi, Diana mengancam akan bunuh diri jika dia dipisahkan lagi dengan ketiga anaknya. "Dia mau kumpul sama anaknya. Dia bilang, kalau dipisahkan lagi akan bunuh diri," ucap seorang polwan yang mendampingi Diana.
sumber