Ryan_saint:
Quote
Pesawat Merpati Boeing 737-300 PK-MDE dengan nomor penerbangan MZ-836, Selasa (13/4) pukul 11.00 WIT, tergelincir sekitar 300 meter dari landasan dan masuk ke sungai di dekat Bandara Rendani, Manokwari. Kondisi pesawat yang dipiloti Kapten Djoko Subiantoro itu patah dan rusak berat.
Rabu, 14 April 2010 | 03:22 WIB
Jayapura, Kompas - Pesawat Merpati jenis Boeing 737-300 PK-MDE nomor penerbangan MZ-836, Selasa (13/4) pukul 11.00 WIT, tergelincir 300 meter keluar dari landasan saat mendarat di Bandar Udara Rendani, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Namun, semua 103 penumpang dan enam awaknya selamat.
Pesawat rute Jakarta-Makassar-Sorong-Manokwari itu terperosok ke sungai dekat landasan Bandar Udara (Bandara) Rendani. Akibat kecelakaan ini, badan pesawat patah menjadi tiga bagian.
Sebanyak 70 penumpang dirawat di dua rumah sakit, yakni 34 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari dan 36 orang di Rumah Sakit TNI AL setempat.
”Mereka mengalami patah kaki, luka robek, serta memar karena benturan pada bagian kepala,” kata Direktur Umum RSUD Manokwari dr Hengky Tewu.
Manajer Merpati Cabang Jayapura I Juta Irsad menjelaskan, pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot Djoko Subiantoro dan Kopilot Agus Purnomo itu membawa 103 penumpang (97 dewasa, 3 anak-anak, dan 3 bayi) serta 6 kru pesawat.
”Pesawat ini termasuk baru dan kondisinya bagus,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Seprianus Adolf Rumfabe yang dihubungi di Sorong mengatakan, Bandara Rendani ditutup sepanjang hari Selasa pasca-insiden Merpati itu.
Seprianus mengatakan, badan pesawat yang patah menjadi tiga bagian hingga kemarin masih terpuruk di sungai. Rencananya hari Rabu ini bangkai pesawat akan dibersihkan setelah penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai.
Menurut Seprianus, pesawat sempat mendarat dengan normal. Namun, diduga karena hujan, landasan kemungkinan menjadi licin. ”Tiba-tiba pesawat ngeblong dan meluncur terus sampai tergelincir. Kemungkinan karena faktor teknis, tetapi yang lebih tahu tentulah KNKT yang segera terjun ke Manokwari,” tutur Seprianus.
Puluhan aparat TNI dan kepolisian diterjunkan untuk membantu evakuasi para penumpang. Usaha ini sempat terhalang oleh lebatnya pepohonan dan semak-semak di sekitar badan pesawat. (ich)
sumber
Padahal pesawat tergolong baru
untungnya tidak ada korban jiwa