anak_mami:
Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara (Jakut) akan melakukan evaluasi internal. Menurut informasi yang beredar, ribuan anggota Satpol PP akan dikumpulkan di lantai 8 kompleks Gedung Walikota Jakut, bukan di lapangan seperti apel pagi pada umumnya. Evaluasi tersebut terkait dengan insiden berdarah Koja satu minggu lalu.
Sayangnya, saat dikonfirmasi ke pejabat berwenang, informasi tersebut dibantah. Menurut Kepala Satpol PP Jakut Sulistiarto, tidak ada apel khusus. Ia pun langsung menutup telepon saat dicecar pertanyaan lain seputar menghilangnya Satpol PP dari titik-titik kesemrawutan kota.
"Tidak ada itu. Tidak ada. Sudah ya. Terimakasih," kata Sulis kepada detikcom, Rabu (21/4/2010)
Pasca bentrok berdarah, ribuan anggota Satpol PP di Jakarta Utara menghilang. Titik kesemrawutan kota tidak terjaga. ALhasil, area yang rawan Pedagang Kaki Lima (PKL) liar dan bekas gusuran kembali ramai dan sedikit semrawut.
"Saya lihat di lorong 104, pedagang Pasar Permai yang kemarin digusur sudah pada berdagang lagi. Jalan depan Islamic Centre juga mulai dipenuhi PKL, udah enggak ada yang jaga," ucap salah satu warga, Syawaludin saat dihubungi detikcom.
Tidak hanya di Jakarta Utara, Satpol PP juga 'tiarap' di 4 wilayah lain. Joki three in one yang biasa mangkal di kawasan Panglima Polim, Jaksel kembali menjamur dan makin bertambah. Kompleks Kota Tua, Jakbar mulai diserbu PKL dan membuat suasana tidak sedap. Di Jakpus, asongan, PKL dan parkir liar menyerbu kawasan Monas. Sementara di Jaktim pedagang mulai merambah lajur jalan di pasar Jatinegara dan Kramat Jati.
detik
silakan dievaluasi