(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > BERITA TERKINI

BEM UI Kelihatan Kayak Anak Anak Minta Jokowi Komentari Putusan PN Jakpus


(Page 1 of 1)




«§»  (∂ + m) ψ = 0:
vonis pengadilan akan digugat beramai-ramai jika vonis tsb tidak sesuai dgn kepentingan politik.

tapi jika vonis pengadilan tidak sesuai dgn rasa keadilan, publik akan tutup mata dan telinga sambil teriak : "hormati keputusan hakim!"
contohnya : vonis terhadap ahok dan minoritas yg dituduh melakukan penistaan terhadap mayoritas, publik mendadak bungkam.

terbukti, politik bisa membungkam hukum.
demi kepentingan hasrat politik (politik pemilu dan politik agama), hukum dibungkam dan dilawan.

dimana konsistensinya?

Akundibajak:
Publik yang mana?
Politiknya siapa?

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
politiknya pihak yg protes ketika pemilu diundur

Akundibajak:
Jangan kuatir, pemerintah saat ini, PDIP dan RI-1 juga menolak pengunduran pemilu.
Jadi masalahnya apa?
Jadi memang ada yang ribut seolah-olah dia sudah MELIHAT HANTU DI SIANG BOLONG ....!!
Hahaha..... 

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
masalahnya adalah ketidakkonsistenan dalam menyikapi keputusan hakim.
jika vonis tidak sesuai dgn kepentingan politik maka vonis pasti akan dilawan rame².
tapi jika vonis hakim tidak berhubungan dgn kepentingan politik, maka publik cuek dan si terdakwa/tergugat yg harus berusaha sendiri naik banding.


buktinya kepentingan politik berada di atas hukum.

Prihatin Prihatini:
BEM UI masuk provinsi  mannnaaaaaaaaa ?
BEM UI masuk wilayah mannnnnnnnnnaa ?
Kota mana yang paling  intolerannnnnnnnn  se Indonesia ?
Siapaa partai penguasaaaaa nyaaaaaaaa?
Siapaa capress yg didukung nyaaaaaaa ?
Siapaa sosok yg dikenal sebagai bapak politik identitas ?

Maaf sy berkomentar sambil berorasi

Johan Mulyadi T:
Aku tambahin ya,
BEM UI berapa generasi PRESTASINYA MAAANNNNAAAA?

B-Over:
Mau kritis tapi ngga pake otak. Mahasewa kampret!

Akundibajak:
Mahasiswa sekarang merasa hebat karena bisa bersuara yang berbeda dgn pemerintah...  sering kali cuma asal beda alias waton suloyo tanpa mendalami aspek & konteks nya, apa lagi sampai memberikan solusi.
Khusus dalam era Jokowi ini, seringkali mereka asal mbacot, nekad berbeda walaupun jelas2 anak2 itu yang ngaco!

Beruntung lah kamu sekarang karena Suharto telah berlalu. Jika dia masih ada, kamu bisa saja hilang tak tentu rimbanya, tak jelas kuburnya. Keluarga mu bisa jadi sangat susah dibikin oleh Suharto.

Mr. Anonimus:
Mahasiswa sekarang ini lebih baik tidak ikut campur politik dulu, banyakin belajar perdalam ilmu biar bisa dapat kerjaan yang layak dan produktif, takutnya dengan kemampuan nalar yang seperti ini susah dapat kerja nantinya, malah jadi pengangguran dan ujung-ujungnya bikin akun yutub dan ga ada yang subscribe

iam hêylêl:
T41 kampus . Ahaha

4100250375:
BEM UI Kelihatan Kayak Anak-Anak Minta Jokowi Komentari Putusan PN Jakpus


lha kan mereka memang masih anak-anak.
anak-anak mahasiswa...

demikian.

paijo andong:
Ternyata yang merasa pintar tidak bisa membedakan mana eksekutif,legislatif dan yudikatif, karena pada dasarnya ketiga lembaga tersebut posisinya setara agar bisa tercipta check and balance dalam roda pemerintahan...

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
hanya ketika vonis pengadilan tidak sesuai dgn kepentingan hasrat politik maka vonis pengadilan itu dilawan beramai-ramai.
#kemunafikanmassal

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
teorinya, eksekutif tidak bisa mempengaruhi yudikatif.
tapi presiden bisa menggunakan proxy berupa invisible hand utk membatalkan vonis pengadilan yg tidak sesuai kepentingan hasrat syahwat politik.

tuh sekarang sudah mulai invisible hand secara terang²an berencana utk melawan vonis pengadilan tsb.

Akundibajak:
Bicara yang jelas saja.
Siapa yang kau maksud dengan invisible hand itu?
Apakah naik banding atas keputusan hakim itu tidak boleh?

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
tentu kpu merasa berani naik banding karena didukung dominasi pihak² yg memiliki kepentingan politik.

sedangkan orang² minoritas dan ahok akan berpikir ribuan kali utk memaksakan naik banding karena akan memicu kemarahan publik mayoritas.
makanya minoritas cenderung tidak naik banding karena tekanan psikologis massa mayoritas.

Akundibajak:
Terlalu jauh kamu membawa perbandingan itu. Meskipun tentang kasus Ahok, ada hambatan itu (untuk naik banding), tapi ini kasus yang sangat berbeda konteks & konten nya.

Ini tulisan tentang kptsn hakim diluar kewenangannya. Jika mau bahas naik banding nya Ahok, mestinya kita bicara  di tulisan ttg Ahok.

«§»  (∂ + m) ψ = 0:
iya beda konteks tapi masih ada bau politiknya.
kasus penundaan pemilu adalah politik praktis.
kasus ahok adalah politik agama.
justru kasus ahok sengaja ditekan agar ahok tidak naik banding demi kepentingan politik agama mayoritas.
begitu juga dgn kasus minoritas yg dituduh penistaan agama mayoritas.
kasus minoritas protes suara kencang toa mesjid, apakah ada naik banding?

politik membungkam hukum.

Wanda Bagus Sebastian:
Apa ada yang belum PLP Mandiri? ?

*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel BEM UI Kelihatan Kayak Anak Anak Minta Jokowi Komentari Putusan PN Jakpus Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.

Code: (Sumber Resmi)
https://seword.com/politik/bem-ui-kelihatan-kayak-anak-anak-minta-jokowi-OIFHez9Eig

(Page 1 of 1)

Navigation

Back Sub-Forum