must_know:
Bagaz:
Baru baca tulisan Agustinus Wibowo "Tak Ada Hitam Putih di Afganistan" dan sedikit perkenalan tentangnya. Memang luar biasa tulisannya.
Pengalamannya pastilah lebih luar biasa dari yg bs ditulis.
Rasanya mmng ingin jg seberani dan senekat dia, tp kita smua pny jalan kehidupan masing2 yg hrs dijalani dgn tingkat keseruan yg pastinya berbeda
?.
Caroline:
Gile yah. Dia bahkan sdh ke Simbuang, dusun yg sangat2 terpencil di Tanah Toraja. Sy bahkan tdk merasa mampu untuk melewati medan berat itu, tdk jg peduli untuk mencari tahu. Pdhal, ibarat menjentikkan jari sj, segala info dan siapa2 saja dan fasilitas apa sj berikut jarak tempuh dgn apa dan siapa sdh langsung siap. Tp sy tahu, sy tdk mampu ke sana. Sekilas pernah baca perjalanan Agustinus Wibowo ke sana, 8 jam naik sepeda motor, menjalani gunung terjal berbalut lumpur. Sy belum senekat itu.
Bagaz:
Hidup di daerah terpencil ,medan berat, adaptasi dgn kehidupan masyarakatnya krn tak ada pilihan jg tuntutan pekerjaan dgn bayaran kecil pun sy asik2 aja.
Sdngkn mas Wibowo ini adlh pilihan hidupnya sendiri, itulah yg luar biasa.
Melihat bagaimana hidup sbg penulis di jaman skrg ini saja sy heran, bagaimana kok bs hidup berkecukupan pdhl incomenya dr per view yg tuk beli permen aja sptnya gk cukup
?.
Caroline:
Hehe, nulis di Indo enggak bs buat makan. Kecuali sehits Andrea Hirata, segila Agustinus Wibowo, ama beberapa penulis lain n pegiat Sastra Indonesia, atau seleb yg bs nulis n bikin pilem kek Ernest Prakasa kalau tdk salah nama. Harus punya pekerjaan utama lain. Nulis hanya buat senang2. Honor sy nulis di media cetak udah 5 x enggak dibayar. Enggak apa2, media cetaknya udah menderita jg, sdh enggak ada dana.
Bagaz:
Bisa melakukan hal2 positif sekecil apapun yg kita sukai sj ,berasa hidup lbh bermakna..
?.
Kucing_lap3r:
Tapi tulisan sendiri sudah lumayan banyak'kan tinggal di bundel dan diterbitkan ulang, bisa dong?!
?
hoetomo:
Setamat SMA Saya iri dengan tetangga sederhana yang ingin ke Jerman dengan jadi pelaut dulu nanti lari dan tinggal di Jerman sekolah disana , maklum bukan anak ortu kaya, cuma modal nekat. Rasanya ingin ikut , tetapi ingat ortu pasti beliau sedih anaknya minggat .
Banyak teman2 saya kuliah di sby , kerja di sby , pensiun di sby, kok tidak bosan ya
atau saya yang salah ?? kerja pernah di sumatera , kalimantan , sulawesi . jawa, Frankfurt dan akhirnya US.
Kata anak buah yang nakal kalau aku pamit mau pindah kerja : mau cari lawan ya pak ?? , kujawab : kau ini kebanyakan nonton film kungfu ( seperti saya dalam hatiku )
Caroline:
Kadang kalau modal uang enggak ada, memang tinggal nekat aja Pak...tdk ada pilihan.
Gogor Srihanung:
Setelah membaca buku bukunya Ming Aku jadi sangat bersyukur hidup di Indonesia yang nyaman, tenang , masyarakatnya ramah, saling tolong menolong,siapapun bisa menjadi apapun tanpa melihat gender
Caroline:
Ming nama panggilan Agustinus Wibowo ya?
Garuda Di Dada ku:
CarolineW:
Editor nggak baca nashkah...tenang aja.
HoleInBrain:
Mrk emg hdpnya udh sial
? makanya ketika disuruh melakukan suatu hal konyol mendirikan khilapah katanya, ya mrk nothing to lose toh udh sial!
Caroline:
Hadyuh...
*------------
NOTE:Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel
Agustinus Wibowo Dan Selimut Debu Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.
Code: (Sumber Resmi)
https://seword.com/umum/agustinus-wibowo-dan-selimut-debu-7FmhVz46Zh