must_know:
Greg:
Please, jangan salahkan Gen Z.
Tanyakan pada sekitar 45% pemilih di pilpres tahun 2014 dan 2019 yang sebagian besar bukan Gen Z, mengapa mereka memilih Prabowo.
Tanyakan pada Ibu Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang teraniaya pada zaman Orde Baru, mengapa pada tahun 2009 menggandeng Prabowo sebagai cawapres.
Jangan bilang Gen Z tidak realistis. Coba jujur katakan, siapa yang menulis sejarah: Generasi siapa?
Alex Rahardja:
Yg salah adalah orang yg nggak mau tulis fakta sejarah tersebut secara blak blakan. Nggak mereka nutupin semua. Coba baca buku sejarah mana ada ditulis kerusuhan, pembantaian, pemerkosaan massal rasial terhadap etnik Chinese di th 1998.
Yg plg buruk adalah orang yg bilang saya akan menyelesaika pelanggaran HAM berat tsb seadil adilnya dan menyeret para pelaku ke pengadilan HAM, Sekarang
?? Jadi kl mau disalahkan jgn gen z, kelak kl dia kepilih kelak tp yg berkuasa sekarang nggak berani plg nggak tulis semua fakta di buku sejarah termasuk yg melakukan pembiaran, terduga otak pelaku dan pelaku la0angan.sekarang dimata gen z itu hanyalah seperti urban legend doang.
Felini:
Gen Z tidak bersalah. Mereka hanya efek dari residu reformasi yang tidak selesai hingga hari ini
Laurent si Kucing Barbar:
Selain itu Gen Z itu (termasuk saya) tipikal orang-orang yang lebih memetingkan, " apa yang bisa jadi pelajaran?" Bukan soal sejarah kelamnya.
Even Ganjar yang katanya "bersih" pun punya sejarah kelam, barusan bahkan di era 2000 an : Wadas, Kendeng, Pildun U-20.
Gen Z itu generasi yang punya mimpi. Mereka pengennya presiden yang bisa mengakomodasi dan membantu mrk untuk bisa meraih mimpi itu.
Pribadi simpel:
Salah apa GP di Wadas & Kendeng? Apakah GP pengambil kptsn dan/atau pelaksana policy tsb?
Soal U20, apakah sebanding kalo kamu membandingkan dgn Mei98?
Laurent si Kucing Barbar:
Kalau yang dilansir dari berita, okelah Ganjar bukan pengambil keputusan. Tapi beliau punya power untuk menyelesaikan semuanya secara baik, tapi apakah itu dulakukan? Ini soal Kendeng dan Wadas, yang bisa ditanggulangi seandainya kompensasi layak dan ada jaminan kelestarian lingkungan. Sekalian juga Ganjar juga dinilai punya rapor yang agak "merah" soal lingkungan hidup.
Soal U20, kalau membandingkan dengan Mei 98 buat saya ini gak relevan. U20 adalah soal potensi ekonomi dan bakat yang batal gegara itu. Mei 98 adalah soal pelanggaran HAM, dimana banyak orang yang justru gak terlibat apa" jadi korban. Untuk yang ini, buat saya adalah kulminasi dari banyak sekali faktor (terlalu banyak bahkan), campuran antara rakyat yang udah engap sama Soeharto, pemerintahan Soeharto yang emang dah lemah, orang-orang yang oportunis, dll.
Seandainya juga nih, ketika saat itu (9
, misalnya presidennya Soekarno, Jokowi, atau bahkan Ganjar, apakah mereka ada kemungkinan untuk melakukan hal mirip? Seandainya pemerintahan mereka gak bener kaya sekarang? Saya pikir sih iya. Semua orang punya potensi untuk menjadi korup juga, apalagi kalau punya kekuasaan.
Jangan menanggap Ganjar, Jokowi, atau dll nya sebagai setengah dewa.
Arif Soetanto:
Itu juga terjadi di Philippina. Marcos Jr sukses jadi prrsiden
hartis:
Itulah politik, sudah tau kotor tapi masih dipakai demi tujuan dan ambisi politik.
ger 12:
Dahulu ada yang berani teriak khilafah
? Anti Pancasila
?? Dijamin besok kepala & badan sudah beda lokasi... Melanggar HAM
Sorry negara ini 1 ideologi.... Jaman skr koar2 khilafah... Koar2 halal bunuh kafir
Banyak.... Kenapa
Kepala mereka masih menyatu sama badan......
Jaman pak harto pasukan nasi bungkus pasti bersih, lebih baik membuang darah parasit kotor anti Pancasila daripada berlindung kamuflase atas nama HAM
Jaman gen Z, gk ada itu koar2 negara thogut dll, jaman saya dahulu lagu garuda Pancasila selalu ada di channel TV, semua acara2 yang mendidik untuk era anak2, remaja dan dewasa berwawasan negara.
ger 12:
Setuju dengan om greg.... Jangan salahkan gen Z, belajar sejarah
? Presiden Soekarno dahulu menyatakan bahwa bangsa ini bangsa Demokrasi yang perlu adanya pengendalian atau Demokrasi Terpimpin... Kenapa, bangsa ini bangsa yang sangat majemuk dan luas, tidak mudah bung utk mengatur bangsa majemuk, berbeda dengan eropa/Jepang yang masyarakatnya Homogen.
HAM adalah bagaimana sebuah persepsi, negara harus tegas dan kuat, ada tentunya batasan dan karakter untuk menjaga manusia2 negara ini dan Presiden Soeharto berhasil menjaga marwah keamanan dan ketentraman secara berbangsa dan bernegara.... Generasi Old hanya menilai dari korupsi, dan sisi lain....
Tidak ada pemimpin sempurna.... Pak jokowi sangat berhasil, tapi sangat lemah utk urusan PELURU. Negara ini butuh Petrus, dengan adanya Petrus aman. Otomatis melanggar HAM.... Disisi negara keamanan negara adalah nomor 1.
Ada begal anak muda, bawa celurit, klitih dll, bacok orang gk bersalah, dimana negara? Negara ini semakin laun semakin mengatasnamakan gak asasi yang salah.
Totaliter dan pemusnahan aktivis2 bodoh mang perlu, negara ini kebanyakan aktivis tapi Nihil utk keamanan negara...
Jelas negara ini perlu pemimpin TOTALITER
Hartono Hadiprojo:
Yang anda lupakan adalah kekuatan tentara yang ada dibalik sumua yang kelihatan, tinggal kemana kekuatan mereka akan diarahkan, gitu saja.
Pribadi simpel:
Karena itu, pilih lah orang yang bener & pener
TMP2024:
Kejauhan baca sejarahnya....
2019, diangkat Jokowi jadi Menhan sd skrng dan skrng Jokowi di endorse Jokowi dan anak2nya utk menjadi capres 2024
Pribadi simpel:
Betulin erornya deh
*------------
NOTE:Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel
Kesalahan Zero To Hero Prabowo Melahirkan Generasi Z Yang Buta Sejarah Kelam Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.
Code: (Sumber Resmi)
https://seword.com/politik/kesalahan-zero-to-hero-prabowo-melahirkan-generasi-GCCbaRLLB0