must_know:
jane ora dong:
Berpolitik itu memang resikonya ketika terpeleset adalah penjara, ini konsekuensi yg normal dalam politik.
Kalau nggak percaya silahkan dicoba dgn kata2 yg sama digunakan oleh RG ditujukan pada pejabat setingkat kelurahan atau setingkat kecamatan saja, kira2 bagaimana reaksinya. Boleh dicoba oleh siapa saja.
Misalkan hal yg demikian sudah dianggap biasa maka telah runtuh dgn pandangan tentang bangsa kita yg katanya indonesia adalah bangsa yg berbudaya luhur.
Semoga demokrasi yg sekarang tidak merusak sendi2 persatuan dan nilai2 luhur warisan leluhur bangsa ini, adat budaya tidak dirusak oleh segelintir orang, seharusnya ketegasan harus diambi, nggak perlu hitungan politik yg njlimet, ini bukan masalah kesabaran atau mengalah, tapi ini ada masalah perusakan adat dan budaya, lalu apakah ini hanya berkaitan dgn seorang nama, tentu bukan tapi ini menyangkut menggeser norma dan etika berbangsa, bukan sekedar pribadi.
Bisa dibayangkan kalau dalam setiap diskusi di depan publik memakai kata2 yg tdk beretika, bagaimanakah nanti generasi berikutnya.
Ada juga budayawan yg sebenarnya sama kurang elok menggunakan kata asu, jancuk tapi bahkan dielu elukan, padahal kalau ini dilihat asal katanya juga sama2 tdk beradab.
Tapi ya terserah bangsa ini akan di bawa ke mana.
Njoto:
sangat ditunggu agar RG segera menyebut wowo atau rizieq sebagai bajingan tolol
Hulk:
Kalau ini ane dukung kalau rocky joblo tua gerung berani bilang seperti itu. Atau kalau rocky berani bilang ke Riziek bibib mesum atau ke Wowo bilang ttt nya impoten.
Njoto:
urang lembur:
Dulu waktu podcast sama sugik nur, malah sugik nurnya yang dipenjara... kali ini nggaklah....
Kalo pinokio bohong hidungnya yang memanjang..
Kalo refly dagunya...
Wue Diyan Abbas:
Cuma beda cara ibadah bareskrim gercep.. presiden yang bertanggung jawab atas 280.000.000 kepala dinista.. dihina bajingan tolol tenang tenang aja tuuh.. masih lihat lihat situasi
??
apa takut distempel haram oleh si muKIDi yaa
??
Wue Diyan Abbas:
Secerdiknya hati dendam dengan cara ngompor melempar batu sembunyi mulut (pihak lain) pada akhirnya kesandung juga, kau harrrruun.. Horeee sukurrrin
Pô_t3n9cőrě:
Refly ini bajingan juga.... Mulutnya ga mencerminkan orang kuliahan
«§» (∂ + m) ψ = 0:
negara ini adalah negara yg digerakkan dalang.
masyarakat umumnya pasif, umumnya tidak spontan bertindak.
kalopun bertindak pasti ada dalang penggeraknya.
contoh :
kasus ahok, digerakkan oleh dalang kadrun zombie
nah sekarang kasus si garong digerakkan oleh dalang jokower.
positif atau negatif dampaknya, tetaplah digerakkan oleh dalang.
jika tidak ada dalang penggerak, masyarakat cenderung diam pasif, paling banter juga ngedumel sendiri.
kalopun ada rakyat yg bertindak, itu hanya melalui cara² yg diviralkan tapi tidak bisa menggerakkan massa.
misalnya kasus pelajar bernama sultan yg lehernya terjerat kabel fiber optik.
hanya pihak keluarga sultan yg bergerak melalui cara viral dan tidak akan sampe menyebabkan gerakan massa.
jadi, jika tidak bisa menggerakkan massa, maka yg bisa dilakukan oleh masyarakat perseorangan adalah dgn cara² viral utk memperjuangkan kasus hukumnya.
itu karena aparat hukum di indo cenderung pasif, hanya bergerak jika ada gerakan/tekanan massa, bahkan arah pergerakan aparat hukum/sistem peradilan dikendalikan oleh tekanan massa.
tidak pernah sekalipun sistem hukum di negara ini bergerak melawan tekanan massa.
seharusnya aparat hukum secara otomatis mendeteksi dan mencyduk setiap pelanggaran hukum tanpa harus adanya aduan atau malah tekanan massa, seperti begitu rajinnya polisi mencari dan menjebak para pelanggar lalulintas.
bahkan seringkali ada kasus pelanggaran hukum tapi tidak diproses dgn alasan tidak ada aduan.
baik atau buruk tidak ditentukan oleh sistem hukum tapi tekanan massa.
tapi, ketika tidak ada tekanan massa, sistem hukum menjadi aneh, hakim cenderung menjadi saklek dan tidak bertindak bijak.
misal kasus nenek mencuri dua buah coklat, si nenek divonis penjara karena menurut hakim, si nenek sudah terbukti mencuri dan si hakim gak peduli apa motivasi si nenek mencuri dua buah coklat. sementara banyak koruptor tidak tercyduk atau malah divonis lebih ringan daripada maling ayam.
kesimpulan : indonesia tidak berdasarkan pada hukum tapi pada tekanan massa yg digerakkan oleh dalang. hukum hanyalah pelayan pemuas syahwat dari tekanan massa yg digerakkan dalang.
jane ora dong:
Menurut anda saat ini indonesia sudah adil belum ?
Kemanusiaan yg adil dan beradab.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Bagaimana kita berharap mengkikis tindakan intoleran, sedangkan pemimpin negara saja sangat toleran dgn bahasa politik yg kasar dan cenderung tidak beradab, dgn tidak mempermasalahkan hal yg di contohkan oleh RG ini maka dapat disimpulkan bahwa kata2 tersebut boleh digunakan oleh rakyat dimanapun berada dan ditujukan pada siapa saja, lha wong ditujukan pd presiden saja boleh, maka pada yg lain tentu sangat diperbolehkan.
Sudah banyak kok yg mencontoh, lihat di kolom2 komentar, walaupun itu suatu bentuk kemarahan dan balasan.
Artinya apa, kata2 yg dicontohkan RG itu sudah menjadi mode dan dianggap kebiasaan.
Kata dungu, goblok, tolol bahkan sudah biasa digunakan oleh komentator seword yg katanya tidak suka RG.
Sedih lihat pergeseran adat dan budaya akhir2 ini.
«§» (∂ + m) ψ = 0:
jangankan kata² kasar, kata² benar aja bisa dipaksakan utk dipolisikan yaitu dgn kata² benar tsb dipelintir. contohnya kasus ahok.
gue cuma mau bilang, sistem hukum di negara ini dikendalikan dalang melalui tekanan massa sebagai perpanjangan tangan si dalang.
si dalang ini bisa berakibat baik atau buruk.
kasus ahok adalah contoh dalang kadrun melalui tekanan massa kadrun.
kasus si garong adalah contoh dalang jokower melalui tekanan massa projo
tanpa dalang, masyarakat cenderung pasif walau seberat apapun masalah hukum yg dihadapi.
satu²nya cara masyarakat perorangan utk mendapatkan dukungan massa adalah melalui cara² viral seperti kasusnya oelajar bernama sultan yg lehernya terjerat kabel fiber optik di jalan.
idealnya, aparat hukum bertindak tanpa harus adanya laporan/aduan.
jane ora dong:
Ya saya setuju semua pendapat anda.
Hanya satu kok pertanyaan saya, saat ini negara ini sudah menjalankan nilai nilai keadilan apa tidak.
Beberapa hari lalu sy komentar bahwa saya masih memberikan nilai positif pd sila kemanusiaan.
Tapi dgn masalah RG ini saya agak berkurang nilai positif tentang kemanusiaan yg beradab.
Karena saat ini presiden sbg pribadi tdk berjuang untuk menegakkan nilai kemanusiaan yg beradab, bahkan cenderung permisif dgn penggerusan nilai2 peradaban yg dilakukan oleh RG karena alasan2 yg kurang masuk akal sebagai benteng pancasila. dan ini cenderung akan menjadi kebiasaan dan adat bangsa didalam berbahasa dan komunikasi politik di masa depan.
Jangan salahkan rakyat kecil kalau esok terjadi kekacauan, karena bahasa yg kasar pasti akan memicu tingkat emosional bagi siapa saja dan ini embrio perpecahan yg cenderung dibiarkan.
Dokter Wahyu:
Alhamdulillah
Padu Delima:
Refly harun sehabat nur sugik , itu..
Pribadi simpel:
Buat refli:
DERITA LU .... nikmatin ajah
Pribadi simpel:
Kalo lu ngiri kenapa orang lain gak diseret, coba sebutin aja siapa yg harus ikut nemenin elu masuk bui....
Ahaha ...
??
Lone Wolf itu Idiot:
Refly harun BANGSAT
*------------
NOTE:Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel
Refly Harun Kaget Dilaporkan, Nikmati Aja Lah, Gak Perlu Komplain Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.
Code: (Sumber Resmi)
https://seword.com/politik/refly-harun-kaget-dilaporkan-nikmati-aja-lah-gak-9EQYmO5Mm9