(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > BERITA TERKINI

Gibran Kecele, Langkahnya Terbaca PDIP, Telak Di Sleding Adian! V3UCnxhx0O


(Page 1 of 1)




F545150:
Sayang nya yg dikatakan Adian utk tdk mikirin Gibran tapi fokus memenangkan Ganjar tdk di ikuti dan di indahkan oleh para penulis seword pendukung Ganjar, yg tiap hari, tiap jam mikirin dan memusingkan Gibran... wkwkwk ..

Greg:
Betul. Bang Adian ditunggu di Seword, mohon rapikan barisan pendukung Ganjar di situs ini.

LingLung:
semua tulisan ujung2nya dukung ganjar
masa ga paham?

KiDirun:
Karena topik yang paling menarik -- istimewa -- saat ini adalah Gibran. Topik ini akan bergeser ke Didit Prabowo umpamanya, seandainya dia jadi cawapresnya Anis ato Ganjar. Atau lagi, Jan Ethes besuk diangkat jadi PLT Wali Kota Solo menggantikan bapaknya yang mengundurkan diri atau cuti karena mengikuti pilpres. Apik ta?

F545150:
Topik yg mendatangkan pemasukan...

KiDirun:
Media kan begitu. Mosok negitu aja Anda ga paham.

Bagaz:
Pedagang musti ikuti trend pasar sob ?.

F545150:
Musti menjangkau pasar syariah juga...

Bagaz:
Wahhh klo itu sih suatu kewajiban mas sob





F545150:
Mabok kencing onta ato lendir Yaman ?

Bagaz:
Sptnya dikencingin Yaman tuhhh ?.

s1s1 9elap Qu™:
sebegitu takut kah anda sama jokowi, sebegitu percaya kah bahwa seorang jokowi bisa menjungkir balikan system di indonesia, sebegitu yakinkah anda seorang petruk, pak lurah sangat powerful sekali efek nya? kok anda kelihatan nya yakin sekali, anda punya ke khawatiran begini begitu karena anda sangat yakin seorang jokowi mampu melakukan itu semua, anda merasa ketakutan karena anda merasa sangat yakin jokowi mempunyai kekuatan seperti yang anda pikirkan, anda merasa sangat yakin bahwa jokowi bisa mendowngrade indonesia balik ke era orba atau dinasti baik melalui segi kekuasaan maupun dari segi suara, anda terlihat sangat insecure sekali, seolah anda maupun gerombolan anda seolah sedang berhadapan dengan manusia yang sangat digdaya

ga usah terlalu berlebihan memandang sosok seoranh jokowi, santai aja, dia cuma manusia biasa, dia cuma seonggok tulang yang di bungkus daging lalu di tutupi kulit, cuma sekedar itu aja, jangan terlalu melebih²kan seorang jokowi mampu menjungkirbalikan system di indonesia, jangan lebay memvisualisasikan jokowi sebagai manusia digdaya, santai aja lur, bukan jokowi penentu kemenangan tapi rakyat, jokowi mau manipulasi system untuk keuntungan salah satu paslon seperti yang anda pikirkan, its fine. tapi yg anda harus ingat klo rakyat ga mau milih prabowo sama gibran yah ga bakal jadi apa² mereka, ga usah insecure dan melihat jokowi sosok penentu kemenangan, fokus aja kampanyekan visi misi jagoan snda, ganjar, anda terlalu fokus dan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan lawan anda, fokus aja sama tim yg anda dukung

KiDirun:
Catatan:
1. Ada baiknya Anda membaca PUEBI,
2. Anda terlalu naif kalau mengeneralisasi manusia itu sama: terdiri tulang, daging, dan (dibalut) kulit. Anda lupa ada hati dan otak.
3. Sebuah kompetisi pasti dibatasi/diatur oleh "aturan" yang disepakati bersama.
4. Saya tidak yakin kalau Anda tidak nyinyir seandainya saja jagoan Anda dicurangi dalam sebuah kompetisi.

s1s1 9elap Qu™:
di curangi bagaimana? di titik bagian mana nya yg di curangi? lah wong pilpres aja belum di gelar kok udah bilang di curangi, belum tanding kok udah letoy duluan, jangan cengeng lah

KiDirun:
Klo mau jadi penulis/pengamat, sebaiknya Anda tidak a-historis. Gibran bisa maju jadi cawapres tidak ujug-ujug. Saya yakin Anda mengetahui itu. Dia dengan tegas bersedia dicalonkan KIM setelah MK memutuskan soal usia capres. Selebihnya, Anda pasti juga tahu/membaca kewenangan MK kan?
Anda betul-betul dungu (pinjam istilah R Gerung) kalau tanding fairplay itu hanya saat open play.
Sudahlah tidak usah munafik. Ini hal biasa saja kok. Anda bisa bersikap demikian, di dalam sadar atau di luar sadar, diakui atau tidak diakui, karena berada  di pihak yang diuntungkan. Sebaliknya, hal yang lumrah pula, pihak yang dirugikan/dicurangi protes dengan mengungkit hal-hal yang melatarbelakanginya: ihwal keputusan MK, misalnya.

s1s1 9elap Qu™:
ada bukti valid nya ga di curangi? ada bukti yg tidak terbantahkan nya ngomong di curangi, bukti yg clear seperti hitam di atas putih, ko anda hanya bisa koar² tanpa mempunyai bukti yg valid yah anda ga beda jauh sama kadrun, yg menganggap opini itu sebuah kebenaran mutlak, kan cm kadrun yg kelakjan mya kyk begitu

anda ngomong di curangi, sebener nya anda lah yg bersikap curang dan mencurangi,
anda beropini, berdasarkan opini anda menyudutkan pihak lain cuma karena PDIP takut suara nya tergerus lantas anda tuding orang lain curang, itu fair ga? itu ga curang? bukti, semua harus pk bukti dan data yg clear, jgn meletakan bukti yg valid di atas "KAYAK NYA", apalagi karena di dasarkan jagoan anda ada di barisan yg lain

kalau bukti yang valid terasa berat dan menyiksa anda, lupain aja soal bukti yang gak mungkin bisa kamu, hasto dan biang nya banteng hadirkan, kembalikan aja ke rakyat, seyakin² nya anda meyakini jokowi curang, emang anda bisa apa kalo nanti saat pilpres rakyat memenangkan prabowo sama gibran? kalo jutaan rakyat lebih memilih prabowo sama gibran saat pilpres anda bisa apa? belum tanding kok udah cengeng, gimana nanti kalo rakyat mempercayakan prabowo sama gibran untuk mimpin indonesia, haqul yakin ane, ente bakal bertransformasi jadi biang nya kadrun

KiDirun:
Ternyata betul bahwa "Pendukung Prabowo Subianto Gampang "Tersinggung Atau Baperan Atas Suatu Masalah" (Monang Siahaan. Okt. 30. 2023). Kemarin juga saya temukan di sini, di Seward -- ini: "Serunya Godain Pendukung Prabowo-Gibran yang Reaktif, Mau Coba Sendiri?" (Widodo SP. Okt. 30. 2023), yang isinya kurang-lebih sama, manakala "sisi gelapnya" disinggung sedikit saja, kemudian "sumbu pendeknya" muncul dengan membabi-buta menjustifikasi yang tidak sependapat sebagai kadrun. Contohnya, salah satunya s1s1 9elap Qu ini, yang jelas tercermin di komentar di atas, yang emosionalnya menutupi akal sehatnya. Dan ini tipikal asli loyalitas Prabowo di dua edisi pemilu yang lalu, yang kemudian populer dengan julukan kadrun. Lastas apakah ini bukan kadrun berteriak kadrun? Bisa jadi.
Nah, ....
(Mantan Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang)

HoleInBrain:
Ngomongnya ga tkt tp tiap saat nulis curhatan kekecewaaan pd jokowi krn katanya berkhianat pd banteng

septian rc:
Iya. Makin kesini, pendukungnya Ganjar lama2 seperti Kadrun. Belok semua dan ngegas sama yang mengancam jagoannya.
Padahal Ganjar-Mahmud aja santai2 aja tuh.. PDIP juga santai2.. yang pada tolol2 sok tau dan sok deket aja yg bisanya nyinyirin!

Dedi Setiadi:
Lucunya PDIP hanya berani menyatakan Gibran keluar secara de facto. Mengapa tidak secara de jure dinyatakan keluar juga? PDIP tidak berani & mau main aman? Nanti kalau suatu saat PDIP kalah & mau narik Gibran kembali, nanti mau bilang "secara hukum Gibran tidak pernah keluar dari PDIP" begitu kah?

F545150:
Kalo kalah masih ada dapat jatah..

Dedi Setiadi:
Itu tujuan utamanya. Mengamankan masa depan.

KiDirun:
Sama dengan F545150: spekulasi yang cenderung insinuasif.

F545150:
Khususnya dinasti emak tetep aman dan eksis...

KiDirun:
Seandainya "tuduhan" Anda betul, berarti emak yang luar biasa. Ing atase mung emak-emak bisa menaklukkan maskulin-maskulin yang tentu bukan sekadar kaleng-kaleng, yang bisa jadi, termasuk idola Anda.

KiDirun:
Sekadar spekulasi yang cenderung insinuasif sifatnya.

Dargombes Kayaraya:
Belum kenal PDIP ya om, PDIP itu setau saya anti plintat-pintut, anti plokotho sana - plokotho sini, mungkin bisa di tambah referensinya tentang sepak terjang PDIP, kenapa tidak diambil langkah seperti mas Budiman sudjadmiko, karena beda ini anggota K,-Pop jalur Drakor, lebih ahli dr Pepo dalam main korban kezaliman

Dedi Setiadi:
Yang satu begini, yang satu begitu, ya sama saja plintat-plintut.
Ga ada Parpol yang anti plintat-plintut. Plintat-plintut dalam politik itu sesuatu biasa terjadi.

septian rc:
Karena ini strategi Jokowi dan Bu Mega. Untuk mengalahkan Anies di putaran 1, sang boneka antek global.
Siapapun nanti Ganjar-Mahmud atau Prabowo-Gibran, Nasionalisme lah yg menang.

Donny Rahardian:
Krn memang menjadi anggota partai tidak tertulis secara hukum.

Dedi Setiadi:
Kata siapa? KTA itu bukti hukum keanggotaan. Surat pemberhentian juga merupakan dokumen hukum. Itu semua adalah tulisan hukum.

Notanotheruser:
Hidup anda sekusut statement anda. Begitukah?

Dedi Setiadi:
Penulis seword emang pada lagi kusut, yang di atas pada selow, tapi yang di bawah kaya cacing kepanasan.

Raden Mas Paijo:
Saya nanya...

Emg boleh HANYA gara2 Gibran trus semua mua nya pada Galau..

HoleInBrain:
Mental banteng sama kek kadrun play victim
Pdhl kl jkw tetap di pihak pdip, lgsng dipuji puji asoe

Hendrawan Agni:
Cuma cawapres, jabatan ban serep, kok pada bingung sih.. pada galau. Kalau gibran adalah anaknya pak Samiran bin Toekidjan, apakah si adian akan sesewot ini? Apakah penulis seword akan sewot?
PDIP dan kalian2 yg sewot ini kan karena Jokowi gak dukung Ganjar. Iya tho??

KiDirun:
Bagaimana klo dibalik, "...  Kalau Gibran adalah anaknya pak Samiran bin Toekidjan, ..." apakah akan dipilih Prabowo jadi cawapresnya? Trus besuk andaikata MKMK menganulir putusan Oom Anawar, kira-kira siapa yang sewot? Apakah para penulis seword? Klo "iya", biarkan saja, asal bukan Anda: Hendrawan Agni.
Oke?

Hendrawan Agni:
Intinya, bukan krn gibrannya kalian sewot khaaann.... Tapi karena jokowinya. Betul apa betul?
Kalau dianulir? Ya tinggal diganti erick tohir kek, atau khofifah sesuai gosip kemarin.
Toh kalau dianulir, apa lantas jokowi akan mendukung Ganjar? Pasti tidak kan? Kalian dan adian akan tetap sewot.
Bagi KIM, jokowi di pihak mereka itu sdh cukup. Anaknya jadi cawapres hanya penegasan aja.

Genjer-genjer ngaku2 penerus jokowi? Nyali nya aja gak ada secuilnya jokowi...

KiDirun:
Saya kira Gibran dan Jokowi pada kasus ini merupakan satu kesatuan. Sebagaimana pernyataan Anda, "Toh kalau dianulir, apa lantas Jokowi akan mendukung Ganjar? Pasti tidak kan? Kalian dan Adian akan tetap sewot". Ihwal ini bisa "ya" bisa "tidak". Tapi cenderung "ya", karena hubungan ayah-anak akan sulit dikesampingkan. Oke. Dalam hal ini saya lebih senang menyodorkan opsi/ kemungkinan yang lain. Karena hubungannya dengan PDIP sudah retak, Jokowi (memilih) bergabung dengan Koalisi Pembaharuan AMIN, apakah Adian (dan pendukung Ganjar-Mahfud) saja yang sewot? Apakah kira-kira Obor Rakyat, Fadli Son, dan Fahri Hamzah akan "mingkem" sambil duduk manis? Saya yakin tidak.

Hendrawan Agni:
Reply yg menarik, tdk spt yg satunya hanya membahas bokong genderuwo.
Oke Bung, hipothesa nya sungguh out of the box. Jika Jokowi mendukung AMIN, pasti akan diserang 2 kubu. Saat ini Jokowi bersama KIM pun diserang 2 kubu : Gofud dan Amin. Gofud sdh jelas ya, yg Amin bisa dilihat pernyataan Anies akhir2 ini. Tapi krn Amin mgkn dianggap anak bawang, nggak terlalu nendang pernyataannya. Tapi Gofud yg dimotori PDIP, ini bener2 kayak mantan suami istri bertengkar. Heboh banget!
Yang arus bawah ya diwakili penulis dan komentator disini. Terutama dr pihak yg punya logika pikir : jokowi PDIP -> harusnya ke GP yg jg PDIP. Tapi kenyataannya lain. Ini yg bener2 bikin shock, nggak masuk dinalar, dan... mereka blm bisa terima itulah kenyataannya.

HoleInBrain:
Dia cmn tunduk am emaaaaak

Dargombes Kayaraya:
Masih blm paham ya......bukan sewot langkah apapun yg diambil calon mantan, temen2 seword ini mengawal mulai acara 212.......mereka bukan kecewa, marah, ataupun merasa tidak dihargai, yg ada mereka pada bertanya2, ternyata sempit ya dan agak malu2 juga yg memberhalakan sebagai master politik tingkat tinggi...?

HoleInBrain:
Ya it namanya KECEWA bahkan bersifat munafik, puan sndr membidik Gibran mjd cawapres ganjar, pdhl bnyk yg blg di sini keputusan MK salaah dgn menurunkan usia cawapres, lah kl salah kenapa pdip tetap membidik, bahkan ganjar NGAREP gibran jd cawapresnya ? lucu kl mmg Konsisten dgn prinsip, maka ga mungkin pdip pengen gibran jg jd cawapres ganjar paham ga?
Ketika gibran jd cawapres ganjar barulah ngamuk, kecewa dan menyerang it Munafik ibarat seorang yg ga kebagian jarahan lapor polisi bukan krn mmg mrk tak menjarah tp krn ga kebagian ?

KiDirun:
Kalau sengkarut "issue tiga periode" itu betul, maka yang "LARI" itu juga karena KECEWA.

HoleInBrain:
Yg lari it dr awal emg pendukung banteng, mrk bkn bener bener dukung jkw, mrk diehard parta1k banteng ? diehard jkw ya tetap bersama jokowi, tp ad jg yg Golongan Tengah kek ane, yg msh liat liat, ane msh condong ke ganjar, tp ane benci amat am mental play victim si banteng! Ane bakal coblos ganjar, tp ya kl ganjar tiba tiba blunder lagi maybe ane beneran dukung si wowok! Liat aj ke depan

KiDirun:
Kembali ke ihwal, manakala issue tiga periode itu betul, maka asumsi pencawapresan Gibran merupakan plan B. Untuk memuluskan rencana tersebut tidak cukup hanya modal "budi baik" keputusan MK. Ibarat orang mau melamar pekerjaan, Gibran persyaratannya memenuhi, memang. Masalahnya, realitanya Gibran tidak sendirian. Ada calon lain atau kompetitor lain, yang bisa jadi, tidak kalah kelas, baik dalam aspek kapabilitas, akseptabilitas, dan (apalagi) integritas".
Sudah barang tentu bukan perkara mudah untuk mengusir calon lain itu dari "Rumah Bersama" yang dibangun oleh mereka Yang Punya Hajat. Pekerjaan itu diperlukan "modal" lain, dan modal lain itu sepertinya memang sudah ada dalam rancangan dan jauh-jauh hari sudah dipersiapkan oleh Sang Arsitek atau dalam skenario Sang Sutradara, yaitu informasi komprehensif mengenai isi rumah dan pemilik rumah masing-masing Yang Punya Hajat. "Modal" itu menjadi senjata mematikan untuk menekan agar Yang Punya Hajat mau-tak-mau harus nglepeh atau melepas jago yang  sudah lama dikurung dan dielus-elus apabila tidak ingin "dinasdemkan", sebagaimana nasib yang dialami JGP dan SYL.
Bukan apa-apa, diskusi, untuk sekadar tidak menyebut udur (ngalor-ngidul) semacam ini saya kira tetep diperlukan, sekurang-kurangnya dapat menambah atau membuka cakrawala harapan kita: saya, Anda, dan semua teman di sini mengenai kondisi objektif negara tercinta kita, Indonesia, yang sebenarnyalah sedang tidak baik-baik saja.
Merdeka!!!
(Mantan Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang )

NewFck:
MKMK gak bisa menganulir keputusan MK
keputusan MK bersifat final dan mengikat tidak bisa di banding atau di PK atau di JR ..

begitu yang mulia ...?

iam hêylêl:
Abang adian sendiri yg tidak mikirin brt...

Ahaha

Njoto:
Hanya abang Adian seorang... yg lainnya tetap mikirin siang malam, sambil sumpah serapah sehari²nya ?

Donny Rahardian:
Gw mau tanya deh,

Sbnr nya PDIP itu marah kaya marah2 banting piring apa ngambek kaya ngambek nangis2 guling2 di lantai sih ?

Katanya Partai besar kok kaya ngambek dan pengecut berani nya serang gibran, gak berani serang  orang2 yg di belakang nya gibran ?

Katanya Partai Besar kok bsa nya cuma ngambek ngedumel gak berani ambil tindakan tegas, misal keluar dr kabinet jokowi gitu ?

*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Gibran Kecele, Langkahnya Terbaca PDIP, Telak Di Sleding Adian! V3UCnxhx0O yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.

Code: (Sumber Resmi)
https://seword.com/politik/gibran-kecele-langkahnya-terbaca-pdip-telak-di-v3UCnxhx0O

(Page 1 of 1)

Navigation

Back Sub-Forum