(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > KABAR-KABARI

jogja diguncang gempa 5.0 skala richer pagi ini


(Page 1 of 1)
Berita gempa kembali menghiasai halaman Facebook teman-teman saya terutama mereka yang berada di wilayah Jogja. Kecemasan dan kawatir menyelimuti rasa. Bagaimana tidak seluruh keluarga besar saya berada disana. Kecemasan itu pula yang membuat saya harus mencari kabar langsung kepada keluarga. Pertama telpon kepada bapak, kok tidak diangkat. Baru setelah itu kakak mengangkat telpon dan menyampaikan berita. “kita tadi sempat lari keluar rumah, cukup besar terasa gempanya rumah berderit karena guncangan”. Demikian penggalan pembicaraan saya sore ini. Paling tidak berita itu saya terima langsung dari keluarga, semua selamat meskipun harus berlarian keluar rumah.

Saya merasakan kecemasan yang luar biasa mengingat gempa tahun 2006 lalu begitu dahsyat. Bagaimana keluarga harus mengungsi ditenda-tenda halaman rumah. Bahkan berminggu-minggu mereka dalam hujan dan cuaca dingin. Kecemasan soal kesehatan bapak juga menjadi perhatian khusus, dimana saat gempa beliau sakit atau baru saja mengalami kecelakaan kaki hingga harus operasi. Tetapi ketika gempa terpaksa harus berlarian keluar rumah, sampai tak mengihiraukan cidera kakinya. Berlari dan terus berlari..itu yang dilakukan, hingga tanpa sadar karena masih memakai kruk (penopang kaki) beliau tak sanggung lagi berlari. Terjatuh dan membuat makin parah luka yang dideritanya.

Kepedihan makin terasa karena keluarga menyembunyikan kejadian ini, mereka tak memberi kabar dengan alasan tak ingin membuat cemas saya. Berbulan-bulan bapak tak sanggup berdiri, bahkan ketika mengungsi beliau harus di tandu, agar bila terjadi sesuatu cepat diangkat pergi.

Gempa 2006 telah meninggalkan luka, karena sebagian dari mereka harus pergi. Pergi dengan membawa cerita masing-masing dalam hidupnya dan meninggalkan kenangan tersendiri dalam hidup saya. Bencana itu telah memporak-porandakan perkampungan, pasar, sekolah, rumah dan keluarga. Mereka harus menjadi sendiri, terluka dan menyepi. Mereka tiba-tiba harus berpisah dengan tersayang, dengan kekasih, istri, orangtua dan anak-anak.

Malam ini saya mengalami kecemasan dan ketakutan lagi, tiap detik memandang teve, mencari tahu apa yang terjadi dengan tanah kelahiranku Jogja. Tuhan, jaga mereka dari bencana ini, biarkan mereka reguk kembali kesehatan dan kebahagiaan.

(Page 1 of 1)

Navigation

Back Sub-Forum