jago...klurux:
Cekibrot
Bermain di kandang Napoli, dimanfaatkan Villarreal untuk bermain dengan pola bertahan, dan memaksakan hasil imbang 0-0, dalam laga first leg 32 besar Liga Eropa yang berlangsung di Stadio San Paolo, Jumat (18/02)
Klub berjuluk "kapal selam" tersebut berhasil memainkan pola bertahan dengan baik, para pemain bertahan mereka mampu meredam agresifitas pemain Napoli.
Pada babak pertama, Napoli tidak memainkan tridente mautnya. Marek Hamsik sengaja disimpan, sedangkan Ezequiel Lavezzi dan Edinson Cavani tetap menjadi andalan untuk menggedor gawang Villarreal.
Di kubu Villarreal, Giuseppe Rossi memulai laga penuh emosionalnya di Italia, di temani striker asal Brazil, Nilmar.
Pada menit awal, kedua tim sama-sama masih saling mencoba untuk membaca permainan lawan, sehingga di 30 menit babak pertama, kedua tim bermain secara hati-hati.
Beberapa peluang yang diciptakan masih mampu diamankan kedua kiper, tendangan yang mengarah ke gawang masih belum menghasilkan gol.
Napoli yang di 15 menit akhir mulai menguasai pertandingan, serangan-serangan melalui Lavezzi dan Cavani mampu membuat pemain bertahan Villarreal kerepotan, namun lemahnya penyelesaian akhir membuat serangan yang disusun secara rapi tidak menghasilkan gol untuk Napoli.
Di sisi lain Villarreal mulai merubah bentuk permainan mereka menjadi lebih bertahan dengan beberapa kali melakukan serangan balik. Kondisi Rossi yang tidak fit membuat permainannya tidak berkembang.
Di menit ke-42 hampir saja Cavani mencetak gol, setelah lolos dari jebakan offside, Cavani yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper tidak mampu memanfaatkannya. Cavani tidak mampu mengecoh kiper Villarreal, Diego Lopez, yang mampu menangkap bola dengan baik.
Di babak ke dua Napoli langsung menyerang Villarreal, namun permainan cepat dan taktis oleh pemain Napoli masih sanggup dihadang oleh ketatnya pertahanan Villarreal.
Meskipun menguasai jalannya pertandingan, para pemain Napoli belum mampu membobol gawang Diego lopez yang bermain dengan baik di pertandingan itu.
Tidak puas dengan hasil seri, apalagi bermain di kandang sendiri, akhirnya Napoli menurunkan Marek Hamsik di menit ke-61 untuk membantu Lavezzi dan Cavani yang belum mampu berbuat banyak.
Villarreal pun melakukan pergantian pemain untuk mengantisipasi pergerakan Hamsik dengan menurunkan Carlos Marchena menggantikan Marcos Senna.
Setelah masuknya Hamsik permainan Napoli menjadi lebih baik, Villarreal benar-benar dikurung dalam wilayahnya sendiri. Berulang kali Napoli mendapatkan peluang yang hampir saja membuat Villarreal gigit jari.
Pada menit ke-72 Cavani berhasil menjebol gawang Villarreal, melalui headingnya ke sisi kanan gawang Villareal sedangkan Diego Lopez sudah bergerak ke sisi kiri, namun sayang gol tersebut dianulir, karena Cavani sudah berada pada posisi offside.
Sampai berakhirnya babak ke dua kedudukan tidak berubah, alih-alih memenangkan pertandingan Napoli malah harus kehilangan pemainnya, Salvatore Aronica, karena menerima kartu kuning kedua.
Kartu merah di hadiahkan oleh wasit karena terlalu berlebihan memprotes keputusan wasit.
Hasil akhir 0-0, ini memang patut disyukuri oleh Villarreal karena leg ke dua akan dilangsungkan di kandang Villarreal, selain itu Villarreal mampu menghentikan rekor kemenangan berturut-turut Napoli.
Sedangkan Napoli harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa melaju ke babak selanjutnya. Untuk dapat kembali merebut gelar yang terakhir kali diraih pada tahun 1989 itu.