(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > KABAR-KABARI

Hot News SPBU Palmerah Meledak, 1 Korban Tewas dan Terpental Ke atas Pohon


(Page 1 of 1)




Akibat ledakan tanki penyimpanan bensin dalam tanah ternyata sangat luar biasa. Ledakan hebat yang terdengar hingga beberapa kilometer mengakibatkan Saimin, korban tewas, terpental hingga puluhan meter.

"Yang meninggal terpental jauh. Sempat nyangkut di pohon angsana, baru jatuh ke trotoar," kata Eko Suryanto, warga yang menjadi saksi mata kejadian di SPBU Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Kamis (26/4) siang.

Ia menerangkan, kejadian tersebut berlangsung cepat. Sebelumnya, ia melihat dua pekerja berada di sekitar mulut lubang tanki bensin bawah tanah. Saimin kemudian masuk ke dalam lubang untuk mengelas pipa penutup tangki. Sementara rekannya Deden Rohana menunggu di tepi lubang.

"Hanya beberapa detik sudah meledak. Dia mental jauh. Wajahnya hancur enggak jelas," kata Eko, yang menambahkan kondisi korban sangat mengenaskan.

Jarak antara mulut lubang tanki ke jalan sekitar 3-4 meter. Sementara, jarak ke pohon angsono sekitar enam meter. Saimin diperkirakan mental hingga belasan meter. Ia sempat tersangkut di dahan sebelum jatuh ke tanah bersama beberapa dahan lain.

Sedangkan bajunya tetap tersangkut di dahan lainnya, sebelum diturunkan petugas Damkar PB yang datang beberapa saat kemudian.

Tidak hanya korban, pipa penutup tangki yang beratnya puluhan kilogram dan berdiameter belasan sentimeter juga ikut terpental hingga ke seberang jalan. Selain Saimin, korban lainnya adalah Deden Rohana yang mengalami luka bakar cukup parah.

Korban Ledakan Lewati Masa Kritis

Deden Suherman (40), korban luka bakar dari peristiwa meledaknya tanki SPBU Palmerah masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Kamis (26/4) sore. Deden mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.

Dr. Emmet Purwo Prasetyo, dokter jaga Unit Gawat Darurat RSAL Mintohardjo, mengatakan Deden masuk ke ruang UGD sekitar pukul 14.30. "Saat itu kondisinya agak mengkhawatirkan. Di daerah wajah, kaki, dan tangan mengalami luka bakar lebih dari 50 persen," ujar Emmet saat dijumpai di ruang UGD RSAL Mintohardjo.

Selain luka bakar, Deden juga mengalami patah tulang di lengan kiri bagian atas. "Tindakan cepat kami ambil karena saat datang, pasien menggigil hebat. Hal yang dikhawatirkan dia menghirup udara panas dari kulitnya yang terbakar. Ini sangat berbahaya bisa menyebabkan kematian," imbuh Emmet.

Oleh karena itu, pihak medis langsung mengambil tindakan cepat dengan melakukan pembersihan luka, pemasangan perban, suntik anti tetanus, dan memberikan cairan infus. Deden juga sudah menjalani rontgen untuk melihat struktur tulang tangannya yang patah.

"Kondisi pada saat ini sudah stabil. Sekarang stadium kritis bisa lewat," ucap Emmet. Selanjutnya, Deden masih harus menjalani rawat inap untuk terus mendapatkan perawatan luka bakar intensif.

Deden merupakan salah satu korban luka bakar dari insiden meledaknya tanki penyimpanan bensin di SPBU Jalan Palmerah Barat, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Kamis (26/4) sekitar pukul 13.30. Peristiwa itu juga menyebabkan Saimin tewas.

Menurut pihak kepolisian, SPBU tersebut sedang tidak beroperasi. Baik Saimin dan Deden ketika itu sedang memperbaiki tanki penyimpanan bensin yang kemudian meledak.

Mereka mengelas pipa penutup tanki penyimpanan bensin di bawah tanah. Namun, tiba-tiba ledakan terjadi. Saimin kemudian masuk ke dalam lubang tanki bawah tanah, terpental belasan meter.

Warga Palmerah itu langsung tewas seketika. Sedangkan tubuh Deden, rekannya yang berada di luar tanki, mengalami luka bakar di beberapa bagian.
(Page 1 of 1)

Navigation

Back Sub-Forum