Ajeng:
Ternyata makanan tradisional Indonesia, seperti karedok dan gado-gado, sangat memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan mineral, vitamin, antioksidan, dan serat yang menjadi kebutuhan tubuh manusia supaya tetap sehat.
Sayur mayur yang menjadi bahan kedua makanan tersebut membuat awet muda sekaligus mencegah terjadinya penuaan dini.
Pernahkah Anda menguji diri sendiri, seberapa jauh perbendaharaan Anda tentang makanan tradisional Indonesia ? Pernahkah Anda mencicipi karedok, gado-gado, ketoprak, lotek, urap, atau pecel?
Jika pernah, atau bahkan sering, berarti Anda telah menerapkan konsep penganekaragaman konsumsi pangan. Imbalannya adalah Anda telah memperoleh zat gizi yang lengkap dan variatif, suatu modal dasar untuk hidup sehat dan produktif.
Jika belum pernah mencicipi, sekadar mengetahui, atau baru pernah mendengar namanya, Anda disarankan untuk sesegera mungkin mencoba. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, berarti Anda pun belum tentu tidak menyukainya.
Boleh jadi, sekali mencoba akhirnya ketagihan dan menjadikannya sebagai suatu budaya makan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau itu terjadi, berarti Anda telah turut melestarikan suatu kebudayaan nan agung dari para leluhur kita.
Karedok dan gado-gado, dua jenis makanan tradisional yang jika ditinjau dari bahan baku , keduanya tampak mirip, tetapi berbeda cara penyajiannya.
Karedok merupakan makanan khas dari Jawa Barat, sedangkan gado-gado dapat dikatakan sebagai makanan khas dari Jawa Tengah dan juga Betawi. Tulisan ini akan membicarakan tentang kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jenis makanan tersebut. Selanjutnya bagaimana menyiasatinya, agar dari keduanya kita selalu mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin bagi tubuh.
Sarat Zat Gizi Mikro
Berdasarkan bagian yang dapat dimakan, sayuran dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu (1) Sayuran umbi (wortel, bit, lobak, kentang, bawang), (2) Sayuran buah (cabai, tomat, mentimun, terung, labu siam , pare), (3) Sayuran polong (buncis, kacang panjang, kecipir), (4) Sayuran daun (bayam, katuk, daun singkong, sawi), (5) Sayuran bunga (kembang kol, kembang turi).
Mengonsumsi sayuran merupakan hal yang harus dilakukan bila kita ingin hidup sehat. Kondisi tubuh yang bugar dan awet muda dapat dicapai dengan mengonsumsi sayuran secara teratur dalam porsi cukup. Sebab, sayuran merupakan pabrik bagi zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral.
Selain itu, sayuran juga merupakan gudang antioksidan dan serat pangan. Semua zat-zat tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima.
Vitamin yang banyak terdapat pada sayuran adalah vitamin C dan vitamin B kompleks. Beberapa sayuran juga merupakan sumber bagi vitamin A, D, dan E. Karotenoid (prekursor vitamin A) serta vitamin C dan E merupakan antioksidan alami yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab penuaan dini, dan berbagai penyakit kanker. Mineral yang banyak terdapat pada sayuran adalah zat besi, seng, mangan, kalsium, dan fosfor.
Dibanding sumber serat lain, sayuran merupakan sumber yang paling baik dan utama. Kandungan serat pada sayuran sangat bermanfaat dalam pencegahan berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus besar, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), penyakit jantung, kencing manis, batu empedu, dan lain-lain.