Ryan_saint:
Sama dunk pakai ubuntu :D
gw masih setia dengan versi 8.04 nya ;)
ini ada versi pdf nya
instalasi linux
Quote
Biasanya bagian tersulit dari proses instalasi adalah saat melakukan pemartisian. Tetapi dengan Ubuntu, anda tidak perlu khawatir, anda akan melakukannya dengan interface GUI.
Meskipun demikian, kesalahan dalam pemartisian bisa mengakibatkan kehilangan data. Sebab itu, anda sebaiknya melakukan backup terlebih dahulu.
Agar mudah memahami pemartisian, anda harus mengetahui untuk apa anda menginstall ubuntu.
Untuk menginstall ubuntu di hardisk yang kosong atau single booting, anda bisa memilih melakukan pemartisian manual atau otomatis, seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk kontrol yang lebih baik, saya menyarankan anda memilih pemartisian manual Specify Partitions Manual (Advanced).
Klik forward, setelah memilih opsi ini.
Saya menggunakan dua hardisk (virtualbox), sda dan sdb. Pada sda sudah terinstall WindowsXP, sedangkan pada hardisk kedua, sdb masih kosong.
Idealnya, Ubuntu diinstall dengan skema partisi:
1. Partisi root (/) – disarankan 5 Gb
2. Partisi swap (sw) Umumnya 2x nilai RAM anda.
Jika RAM anda 1Gb. Partisi swap sebaiknya 2Gb.
3. Partisi home (/home) sebaiknya sisa/bagian terbesar
hardisk
Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru.
Pilih partisi jenis Primary.
Anda bisa membuat maksimal 4 partisi primary (sda1, sda2, sda3 dan sda4) yang salah satu partisi primary (biasanya partisi ke-4/sda4) akan menjadi partisi Extended (yang di dalamnya kita bisa membuat partisi logical (sda5 – dst) dalam jumlah tak terbatas).
Untuk ukuran partisinya, masukkan ukuran partisi yang disarankan, 5 Gb untuk root.
Jika ingin melakukan perhitungan, anda bisa menggunakan ukuran 1024 Mb = 1Gb sebagai patokan perhitungan. Jadi, jika anda ingin membuat partisi 5 Gb, anda harus memasukkan nilai 1024 x 5 = 5120.
Untuk lokasi partisi, umumnya di awal, agar terstruktur.
Untuk jenis partisi, Ubuntu 9.04 menggunakan filesystem Ext4 yang lebih cepat dan memiliki performance lebih baik dari Ext3.
Untuk mount point, pilih root (/).
Klik OK, untuk membuat partisi.
Selanjutnya, ulangi langkah tadi untuk membuat partisi /home. Bedanya, pada mount point, pilih /home.
Dan ingat untuk menyisakan space kosong sebesar 2x RAM anda.
Pada sisa hardisk yang masih kosong, buat partisi baru dengan tipe filesystem swap area.
Untuk menginstall sistem dual boot/multi system, partisi harus dipersiapkan matang, sebelum melakukan proses instalasi sistem operasi.
Prinsipnya adalah mengalokasikan hardisk sesuai kebutuhan dan karakter masing-masing OS
Diatas tutorial dari
Linuxindo.net
Kalau gw sendiri gak ikutin seluruhnya.
swapMemory 1 Gb dengan swap 2 Gb itu boros space
Memory 1 Gb cukup pakai tambahan 1 Gb swap, kecuali mau buat server
Terlebih lagi jika memory diatas 1 Gb, tidak perlu swap banyak" asal ada saja, kasih 256 Mb, karena swap adalah virtual memory, kalau pemakaian memory kita hanya 500-700 Mb, swap juga tidak terpakai
Yang memberatkan adalah menjalankan compiz-fusion, gambarannya kira' seperti desktop mac :D
Dan setting ukuran disk space gak perlu pakai 1024 MB
ketik aja 1 Gb nanti juga terbaca 1 Gb ;)
DANNY:
waduh waduh BRHO...
sukses.. tapi ada masalah dikit dikit neyh...
root buat /home ane lupa bikin...
malah root / aja yg ane gedein,,, 30Gb
ngaruh ga brader
sip dah...
tutorial selanjutnya wokeh,
masalah aplikasi software nya..
car instalnya...
thanx
Ryan_saint:
kalau untuk /home gak di pisah dengan root tetap bisa jalan, hanya saja kalau install ulang yah siap2 aja backup data dengan HDD lain
Sebenarnya tujuan /home dipisah agar saat instalasi ulang atau ganti distro data tidak perlu di backup lagi.
untuk masalah performa gak memperngaruhi
kalau ada DVD repositorynya mudah untuk instalasi, jika tidak ada yah paling tidak minimal harus ada koneksi internetnya
alasan gw gak ganti dari versi 8.04 karena belum dapat repository yang lengkap buat 9.04 atau 9.10