Suatu hari, si Raja Hutan, macan tutul kehilangan warna kulit kebanggaannya. Kalang kabut dia mencari barang pusakanya itu. Ketika bertemu dengan gajah, dia berkata, "hai gajah, tahukah engkau siapa yang mencuri warna kulitku?" "jika engkau mau tahu siapa yang mencuri , kau harus cium pantatku dulu," sahut gajah. Si macan tutul pun menuruti permintaan gajah itu. Jawab gajah "wahai tutul yang tahu siapa yg mencuri warna kulitmu adalah si musang!".Ketika bertemu dengan musang, macan tutul bertanya siapa yang mencuri warna kulitnya. Kata musang kepadanya, "jika engkau ingin tahu, engkau harus mencium pantatku dulu!" si tutul pun menurut, diciumnya pantat si musang. Lalu musang berkata, "Hai tutul, yang tahu siapa yang mencuri warna kulitmu adalah si kancil." Macan bertemu dengan kancil dan melakukan hal yang sama.Lalu Budi menceritakan bagaimana cerita itu terus menyambung dengan binatang lainnya dari kambing, ayam, kerbau, monyet, unta, sapi, dan terakhir hewan bongkibong.