Kemampuan TNI AL kini makin bertambah
Sebuah kapal perang baru dan canggih berpeluru kendali KRI Klewang-625 produksi galangan kapal dalam negeri jenis “X3K Trimaran Class” (kapal berlunas tiga)
KRI Klewang-625 merupakan kapal perang TNI AL tipe Kapal Cepat Rudal (KCR) yang dipersenjatai rudal C-705 dengan daya jelajah 120 km, dilengkapi sistem Sewaco modern, diproyeksikan akan menjadi kekuatan pemukul TNI AL yang handal dan menakutkan di lautan, karena mampu menginduksi panas dan sulit dideteksi radar lawan.
Rancang bangun KRI Klewang-625 digagas oleh TNI AL bekerja sama dengan PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, setelah memalui program riset dan pengembangan sejak Tahun 2007.
Kapal berbahan dasar komposit serat karbon yang tercatat lebih ringan, dan 20 kali lebih kuat dari baja ini memiliki Spesifikasi :
length overall 62,53 meter,
lenght on waterline 60,7 meter,
water draft 1,17 meter,
beam overall 16 meter,
bobot mati 53,1 ton,
digerakkan oleh 4 unit mesin penggerak pokok
didesain sebagai kapal siluman (stealth) canggih
dapat melaju dengan kecepatan tinggi
mampu menembus ombak setinggi 6 meter,
diharapkan akan memperkuat jajaran Kapal Republik Indonesia (KRI) TNI AL yang sudah ada.
X3K Trimaran Class ini diharapkan akan menjadi titik awal pembangunan kapal sejenis yang akan mampu meningkatkan kemampuan TNI AL, sehingga menjadi salah satu kekuatan yang disegani di kawasan regional. “Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan industri militer dalam negeri agar mendapatkan pengakuan internasional,”
“KRI Klewang-625 layak menjadi kebanggaan rakyat Indonesia sebagai salah satu alutsista andalan yang berhasil diproduksi oleh industri pertahanan nasional,”
pembuatan satu unit kapal X3K Trimaran Class ini menghabiskan dana sekitar Rp 114 miliar yang diambil dari Anggaran Belanja Modal (ABM) Devisa TA 2009.
Keberhasilan pembangunan kapal perang canggih pertama berbahan dasar komposit serat karbon oleh putra putri Indonesia di galangan kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, tidak saja merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi juga pertama kali dalam sejarah industri perkapalan dunia.
Menurut Direktur PT Lundin John Lundin, Amerika Serikat pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter, akan tetapi dari bahan alumunium atau baja. “Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat Airbus Boeing-777 dan mobil Formula-1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja,” kata John Lundin.
Pemilik PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai tempat produksi kapal karena ingin membangun kampung halamannya itu. “Saya orang Banyuwangi. Lokasi ini sangat baik untuk riset pembuatan kapal,” kata Lizza.
Kontruksi kapal menawarkan beberapa keunggulan, yakni lebih ringan, efisien biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tingkat akurasi geometris yang tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas, dan suara yang rendah.
KRI Klewang juga menyediakan ruang akomodasi untuk 29 kru kapal pada 3 lantai dek.
Kapal dilengkapi fasilitas dan peralatan untuk penerjunan pasukan khusus. Kapal juga dipersenjatai berbagai tipe sistem rudal. Rudal dilengkapi sensor yang dapat ditempatkan di bagian tertinggi atas dek kapal. Ini memberikan kemampuan penglihatan penembakan yang sangat baik. Kesemua hal itu tidak mengurangi stabilitas kapal