You Now Here »

Rawa Pening, Danau Syahdu Nan Mistis  (Read 4826 times - 32 votes) 

must_know

  • More Share Forum Topic
  • [MS] kepala suku
  • ******
  • must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!
  • Rep Power: 6
  • Join: March 15, 2013
  • Posts: 27,779
  • Poin: 27.858
  • About me: Segera Lapor Momod Jika Konten bermasalah!
  • IP member tracker Logged
Rawa Pening, Danau Syahdu Nan Mistis
« on: May 05, 2014, 08:00:08 AM »



(click to show)


SELAMAT DATANG DI THREAD ANE
POLLUXTHEGREAT BERUSAHA MEMBERIKAN YANG TERBAIK BUAT KASKUSER
Kalau berkenan tolong di


ALHAMDULILLAH THREAD INI MENJADI HT PERDANAX BUAT ANE
TERIMA KASIH ANE UCAPKAN UNTUK OM MOMOD DAN REKAN - REKAN KASKUSER



(click to show)

”cek repsol”
(click to show)


Rawa Pening, danau syahdu nan mistis

”Rawa Pening mbah gugel”Rawa Pening ("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus tempat wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas 2.670 hektare. ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng gondok. Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi spesies invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi.
Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. Cerita Baru Klinthing yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu.
Rawa ini digemari sebagai obyek wisata pemancingan dan sarana olahraga air. Namun akhir-akhir ini, perahu nelayan bergerak pun sulit.
Sumber : Mbah Gugel


Satu lagi obyek wisata di daerah Jawa Tengah, tepatnya di selatan kota Ambarawa, jika anda dari arah kota Semarang dan menuju kota Yogyakarta, tidak ada salahnya anda berkunjung sebentar di danau ini. Selain memanjakan mata anda dengan pemandangan danau yang tenang nan indah, secara spritual pun jiwa anda akan diobati dengan nyanyian alam yang berbisik halus ke relung jiwa anda.

Tips saya untuk mengunjungi Danau Rawapening, pilihlah waktu di pagi hari agar bisa melihat sunrise, sehingga berkesempatan untuk menjumpai warga lokal yang mulai beraktifitas. Nelayan, petani eceng gondok adalah mata pencarian warga sekitar di wilayah danau Rawapening ini.

Dengan berbekal koordinat Google Earth dan GPS Hp, jam 4 pagi saya berangkat dari Semarang, sampai di kota Ambarawa sekitar pukul 5 pagi, sial bagi saya matahari sudah muncul cukup tinggi, sehingga hasrat untuk mengabadikan sunrise sirna sudah. Tiket masuk menurut saya cukup murah jika dibandingkan orkestra alam yang bernyanyi khusus untuk saya pagi itu. Dengan udara pagi yang sejuk, saya mulai menelusuri jalan kecil menuju ‘bukit cinta’. Dari sini terlihat Rawapening yang syahdu, sangat pantas jika dinamakan bukit cinta, sebab tempat ini bisa menyentuh sisi romantisme seseorang.

Setelah dari bukit cinta saya menulusuri tangga menuju bibir Danau Rawapening, banyak nelayan – nelayan yang mencari ikan dan petani eceng gondok yang sedang panen, padahal jam baru menunjukkan 5.30 pagi. Luar biasa dan sekali lagi sungguh pemandangan yang syahdu untuk dinikmati jiwa dan raga.

Oh ya, anda akan ditawari berkeliling danau Rawapening menggunakan sampan nelayan, sayangnya saya agak – agak penakut jika harus naik sampan kecil di tengah danau, jadi saya melewatkan kesempatan itu. Cukup membayar Rp.30.000 anda bisa berkeliling naik sampan di danau Rawapening. Tidak mahal bukan...


”nelayan memulai aktivitas”
(click to show)

”aktifitas rawa pening”
(click to show)

”mendayung”
(click to show)

”tebar jala”
(click to show)

”panen eceng gondok”
(click to show)

”tetap patuh peraturan lalulintas :D”
(click to show)

Yang nyetir koq malah ga pake helm

”kalo ini TS di bukit cinta :D”
(click to show)

"tempat parkir kapal"
(click to show)

"bersampan sendiri"
(click to show)

"sang nelayan"
(click to show)

"persiapan lempar jala"
(click to show)

TS menjamin sepenuhnya kalau foto diatas ga bakalan repost, sebab TS sendiri yg ngambil


Segitu dulu yah sob, semoga agan2 berkenan dan juga tetap melestarikan budaya dan alam indonesia yang luar biasa indah dan hebat ini. Semoga bapak – bapak pejabat disana ga sekedar ngambil untung aja dari kekayaan alam Indonesia, tapi juga dipikirkan apa yang akan kita – kita tinggalkan untuk anak cucu kita.
*udahhopelesskaloberharappejabatgakorupsi

oh ya ane juga suka cendol lho sob
mohon maaf juga kalo trit ane masih berantakan, masih newbie, tolong jangan


terima kasih juga ane ucapkan buat agan2 yang sudah menyisihkan sebagian dari cendolnya...


(click to show)


sumbangan cerita agan ulurumasaai
jaman dahulu, ada seorang suami istri yang belum punya anak. kemudian si suami pergi merantau, atau cari kerja, dan meninggalkan sbeilah pisau, dan berpersann supaya jangan sekali kali memangku pisau tersebut. kemudian si suami pergi. suatu hari si istri lupa memangku pisau tersebut dan akhirnya hamil dan melahirkan seekor ular, yg diberi nama baruklinthing. setelah ularnya besar, diapun menanyakan kepada ibunya siapa ayahnya. kemudian sang ibu bercerita bahwa ayahnya ada di sebuh gunung/bukit. kemudian baruklinthing pun mencari ayahnya dan ketemu. tetapi sang ayah tidak mau mengakuinya. baruklinthing pun sedih dan akhirnya sang ayah memberikan syarat supaya baruklitning melingkari puncak gunung dengan badannya, dan jika bisa melingkri nya maka dia adalah anaknya. keajaiban pu terjadi, terjadi tubuh ular baru klinting hampir bisa melingkari puncak gunung, kurang sedikit. dan akhirnya agar tersambung ekor dan kepalanya, maka dia menjulurkan lidahnya dan akhirnya bisa melingkari puncak dengan penuh. sang ayh pun malu/marah kemudian memotong lidah ular tersebut.
akhirnya baru klinthing yag bersedih pun tidak beranjkan dri tempat itu dan bertapa hingga badannya lumutan.
di suatu lembah, ada desa pening. orang orang di situ akan melakukan syukruan dan tidak punya daging sehingga akhirnya memutuskan untuk berburu di gunug. anehnya di gunung mereka tidak mendapatkab binatang buruan apapun. akhirnya merek capek dan istirahat. salah seornag dri mereka bermain dengan kapak dan memukulknay ke sesuatu yang mirip kayu besar dan ternyata berdarah, karena itu adalah ular raksana baru klinthing. akhirnya orang-orang desa pun senang karena mendapatkan daging ular yagn snagat banyak dan membawanya ke desa untuk mengadakan pesta. akhirnya semua orang desa pening berpesat daging ular kecuali seornag wanita tua, mbok rondo, karena dia memang tidak ikut berburu.
dan muncullah seorang anak kcil yang datang ke desa itu, dia sebenarnya adalah penjelmaan baru kilnting. dia memohon makan ke penduduka desa, tpi tidak ada seroang pun yang mau berbagi kecuali mbok rondo tadi. sang anak pun kemudian pergi ke keramaian di tengah desa dan membuat sayembara. dia menancapkan sebatang ldi (biting) dn menantang warga desa untuk mencabutnya. ornag desa menertawakannya, tpi aneh tak seorangpun yg sanggup mencabutnya. akhirnya baru klinthing pun menbut lidi tersebut dan menyemburlah air yang snagat deras dan lama lama desa pening pn tenngelam. semua wrga desa tewas kecula mbok rondo, yang sudah didiberitahu oleh baru klinting untuk menyiakan sebuah lesung dan centong besar dari kayu. dan biting/lidi tdi dibuang oleh baruklinhting dan berubah menjadi sbeuah bukit yang bernama kendalisodo, di daerah bawen. kalo ente dri semrang ke bwane pasti liat bukti di sebalh utara, arah gunung ungaran sob.
itlah legenda baru klinthing. ane snediri sebenranya tidak percyaa, itu hanay cerita turun temurun saja.sebenarnya masih banyak cerita ttg rawa pening, dan agak mistis sob.

Original Source
:beer:


View Mobile Web Short URL: