You Now Here »

[KOLOM] Rumus Matematika Pemimpin Demokrat  (Read 1121 times)

-DabmintonZ-

  • Global Moderator
  • More Share Forum Topic
  • [MS] asli ningrat
  • *******
  • -DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.-DabmintonZ- mulai memiliki kepercayaan.
  • Rep Power: 8
  • Join: October 01, 2009
  • Posts: 2,753
  • Poin: 8.931
  • About me: kolak...kolak...
  • IP member tracker Logged
[KOLOM] Rumus Matematika Pemimpin Demokrat
« on: January 21, 2010, 09:11:16 AM »


Pak Presiden, salah satu kunci untuk mempertahankan kreativitas konon adalah terus memelihara rasa ingin tahu. Ini sifat yang khas pada kanak-kanak. Dan, anda tahu, salah seorang jenius terbesar abad ke-20, Albert Einstein, adalah orang yang penuh rasa ingin tahu, dan ia bahkan sering dianggap sebagai anak-anak dalam tubuh orang dewasa. Teori relativitas khusus--menyangkut materi, ruang, dan waktu--adalah teorinya yang diawali pertanyaan kekanak-kanakan: bagaimana jika saya berada di matahari dan bergerak lebih cepat dari cahanya menuju bumi?

Anda tahu, Pak Presiden, orang dewasa tak mengajukan pertanyaan seperti itu. Orang dewasa akan mencemooh rasa ingin tahu semacam itu dengan mengatakan: "Kau sudah akan hangus jauh sebelum mencapai matahari."

Para penemu yang lain pun sering bekerja dengan rasa ingin tahu yang kekanak-kanakan semacam itu. Thomas Alva Edison salah satunya. Setelah ratusan percobaan yang gagal untuk menemukan bola lampu, ia sempat penasaran apakah seutas jenggot bisa dijadikan kawat pijar. Orang dewasa akan mencibir hal itu sebagai pikiran gila. Tapi Edison toh akhirnya menemukan bola lampu pijar.

Sekarang, saya ingin mengajak anda memasuki dunia kanak-kanak yang dipenuhi imajinasi kreatif semacam itu. Setidaknya itu berguna ketika dunia orang dewasa hanya menawarkan sensasi dan manuver politik yang murahan. Saya ingin mengajak anda main tebak-tebakan. Ini juga khas anak-anak.

Jadi begini, Pak Presiden, pada hari Minggu (17/01/2010) lalu, Wakil Ketua Partai Demokrat Ahmad Mubarok membuat pernyataan bahwa Ruhut Sitompul mirip dengan Gus Dur. Pertanyaan saya, bisakah anda menemukan kemiripan antara Ruhut S dan Gus D?

Itu bisa dianggap sebagai pertanyaan serius, bisa juga dianggap semacam kuis 'serupa tapi tak sama' pada majalah anak-anak. Bagi saya sendiri, apa yang disampaikan oleh Pak Barok serupa dengan persamaan matematika yang sangat pelik dan mengandung beberapa risiko.

Pertama, anda tahu bahwa para pecinta Gus Dur saat ini sedang memperjuangkan usulan agar Gus Dur diberi gelar pahlawan. Jika usulan tersebut lolos dan Gus Dur memperoleh gelar pahlawan, maka gelar yang sama patut juga diberikan kepada Ruhut. Atau paling tidak para pendukung Ruhut Sitompul--kalau ada--tentu punya hak untuk mengajukan usulan serupa. Maka, demi menjunjung tinggi asas kesetaraan bagi setiap warga negara, dua orang dengan perilaku mirip tentu saja layak mendapatkan penghargaan yang setara.

Kedua, alasan yang mendasari rumus matematika Ruhut = Gus Dur, menurut Pak Borak, adalah keduanya sama-sama mewakili diri sendiri. Ada risiko politik jika kita membenarkan rumus matematika Barok itu, Pak Presiden. Kenapa orang yang mewakili dirinya sendiri bisa bercokol dan terus memamerkan dagelan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat? Ini kasus ajaib.

Saya perlu mengingatkan anda bahwa bisa-bisa Ruhut menjadi liar karena lepas dari kendali Partai Demokrat, kendaraan politiknya untuk masuk Senayan. Di luar kemungkinan itu, dalam derajat tertentu kita bisa menyebut kehadiran Ruhut di gedung DPR, yang mewakili dirinya sendiri, adalah bentuk penipuan terhadap konstituen yang memilih dia.

Ketiga, ada sejumlah orang yang mengatakan bahwa persamaan matematika Pak Barok itu keliru. Dalam pandangan orang-orang itu Ruhut sesungguhnya lebih mirip, atau bahkan sama persis, dengan Pak Barok sendiri. Maka, rumus yang benar mestinya begini: Ruhut = Mubarok. Kalau rumus ini benar, yang muncul bukanlah risiko politik, melainkan peluang karier. Pak Barok punya kesempatan untuk menjadi pemain sinetron seperti Ruhut. Mungkin mereka bisa membawakan peran sebagai detektif kembar, saya bayangkan semacam Thomson dan Thompson dalam komik Tintin.

Sebenarnya masih ada satu tebakan lagi, Pak Presiden, tetapi rasanya itu bukan tebak-tebakan yang menarik, yakni menyangkut kehadiran Marsilam Simandjuntak dalam rapat penyelamatan Century. Ia sudah menjelaskan bahwa ia datang tidak atas perintah anda. Dugaan saya, ia datang hanya demi melampiaskan rasa ingin tahu yang kekanak-kanakan sifatnya. Kanak-kanak memang sering melakukan hal-hal yang tidak terduga semacam itu, Pak Presiden. Dan itu adalah benih kreativitas. Saya berharap akan ada temuan menarik dari kehadiran Marsilam, mungkin setara dengan penemuan bola lampu Edison.

Saya tutup sekian dulu surat ini, Pak Presiden, dan saya juga ingin mempertahankan rasa ingin tahu saya dalam banyak hal. Salam dari saya.

A.S. Laksana

NB: Kapan pagar istana direnovasi? Mungkin harus secepatnya jika itu merupakan program yang betul-betul urgent dan mendesak bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

source


View Mobile Web Short URL:

Ryan_saint

  • Global Moderator
  • More Share Forum Topic
  • [MS] bangsawan
  • ********
  • Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!Ryan_saint penguasa MS-ROOM!
  • Rep Power: 12
  • Join: December 04, 2009
  • Posts: 1,179
  • Poin: 2.610
  • About me: Damn many free stuff gone
  • IP member tracker Logged
Re: [KOLOM] Rumus Matematika Pemimpin Demokrat
« Reply #1 on: January 21, 2010, 10:04:20 AM »
Ruhut :):)
gak habis pikir nih orang bisa liar di pemerintahan :):)