You Now Here »

Ane Nikahin Gadis 15 Tahun. True Story  (Read 1220 times - 33 votes) 

must_know

  • More Share Forum Topic
  • [MS] kepala suku
  • ******
  • must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!
  • Rep Power: 6
  • Join: March 15, 2013
  • Posts: 27,779
  • Poin: 27.858
  • About me: Segera Lapor Momod Jika Konten bermasalah!
  • IP member tracker Logged
Ane Nikahin Gadis 15 Tahun. True Story
« on: January 02, 2015, 04:00:09 PM »


sob di bulan romadhon ini ane mau ceritain unek2 ane selama ini.. dijamin no repost karena ini true sotry ane..ane berharap lebaran tahun ini doa ane terkabul... untuk bisa berkumpul layaknya keluarga seutuhnya....

true story

September 2004 aku bertemu dengan seorang gadis tercantik di dunia … ya.. dialah sosok wanita yang selama ini aku cari-cari dalam hidupku, seseorang yang ketika kulihat matanya ada keyakinan yang dalam di hati ini bahwa kelak dia yang akan mendampingi hidupku sampai akhir hayatku.

Hanya butuh 3 kali pertemuan akhirnya aku mengungkapkan cinta kepadanya. .. masih segar dalam ingatanku yaitu tanggal 09-10-2004 jam 11.00 malam … waktu itu aku berumur 24 tahun dan dia baru berumur 14 tahun… ya benar 14 tahun… masih muda sekali.. jarak kami yang 10 tahun tidak menghalangi cinta kami yang begitu besar.

Sebulan pacaran berlalu. akhirnya kusampaikan niat seriusku untuk menikahinya… kedengarannya Gilaaa??….. mungkin iya… seorang bocah SMP kelas 3 aku ajak menikah… ditengah2 lingkungan pergaulan perkotaan (Jakarta) aku masih menemukan seorang gadis belia yang mau kuajak serius menikah bukan lantaran hamil duluan

Masa masa indah kami pacaran tidak berlangsung lama, hubungan kami diketahui oleh orang tuaku…. Mereka berdua tidak setuju dengan alasan kedua orang tua pacarku bukan dari kalangan baik2.. yah suatu alasan klasik untuk tidak merestui hubungan percintaan anaknya layaknya film india… memang orang tua ku boleh dibilang adalah orang terkemuka di daerah ku.. sedang kan orang tua pacarku hanya dari status sosial biasa saja dan hanya serorang anak yatim…

Hampir setahun masa pacaran kami lalui dengan sembunyi2 akhirnya kami menikah secara diam2 tanpa restu orang tuaku dan tanpa diketahui oleh satupun pihak dari pihak keluargaku. Yah masih jelas dalam ingatanku pada hari pernikahanku… aku pura2 masuk kerja seperti biasanya… dan istriku bolos sekolah dengan alasan sakit… tak dapat kupercaya aku menikahi seorang yang masih berstatus pelajar di sebuah SMK di Jakarta selatan.dan tidak ada satupun teman2nya yang mengetahuinya.

Pernikahan kami pun berlangsung sederhana… sangat sangat sederhana.. sampai2 aku dapat menghitung dengan jari jumlah yang hadir dalam ijab qobulku di KUA Senen hanya 8 orang saja… itupun hanya berlangsung 10 menit karena penghulunya terburu2 ingin sholat jumat

Sedih, gembira, haru, takut, cemas, entah lah perasaan yang ada dibenaku saat pernikahan itu… yang jelas aku yakin bahwa dialah yang akan menemani hidupku. Malam pertamaku kulalui dengan membantu mengerjakan PR akuntansi nya karena ia sedang berhalangan… ahhh malam pertama seorang pengantin baru terindah mungkin yang pernah ada… hahaha dalam hatiku

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, status pernikahan kami belum diketahui oleh orang2 disekitar rumah istriku aplagi orang2 di rumahku…… kami pun menjalani hubungan suami istri layaknya seorang yang masih pacaran secara sembunyi2, dia masih menjalani statusnya sebagai pelajar dan aku pun masih bekerja dan juga berwiraswasta untuk menafkahi istriku. Setiap pagi aku mengantarkan dia kesekolah sebelum berangkat kerja… mungkin dia satunya2 murid di sekolah itu yang diantar oleh suaminya.

Satu titik balik merubah perjalanan hidup kami… saat iku aku jatuh sakit (liver).. mungkin karena terlalu banyak pikiran dan kerja berat penyebabnya. Hingga akhirnya selama 1 bulan aku tidak kerja dan tidak dapat bertemu dia… waktu aku sakit aku berharap istriku lah yang mendampingiku.. Hanya sekali istriku menjenguku itupun menyamar diantara sahabat2ku yang datang menjenguku dengan membawa kabar kehamilannya. Aku bingung, harus senang atau sedih menerima berita itu. Kugenggam erat tangannya dan kutatap dalam2 matanya disaat orang tuaku tak melihat dan kuyakinkan dia bahwa kita bisa melewati semua ini.

#bersambung ke post 2

Original Source
:beer:


View Mobile Web Short URL: