VIVAnews - Seorang mantan anggota Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ditahan dalam pesawat penerbangan trans-Atlantik, Selasa 27 April 2010. Pasalnya, pria bernama Derek Stansberry itu sempat berkoar bahwa dia memiliki bahan peledak di dalam kopernya dan memegang paspor palsu.
Pesawat Delta Airlines yang membawa Stansberry dan para penumpang lain akhirnya mendarat darurat di Bandara Internasional Kota Bangor, negara bagian Maine, AS, pada Selasa sore waktu setempat. Pesawat saat itu dalam penerbangan dari Paris (Prancis) menuju Atlanta (AS).
Setelah mendarat, Stansberry langsung dicokok sejumlah agen dari Biro Investigasi Federal (FBI).
Sebuah sumber yang menolak disebutkan namanya karena penyelidikan masih berlangsung mengatakan bahwa Stansberry ternyata melontarkan ancaman palsu. Setelah diperiksa, paspor Amerika yang dia miliki benar-benar asli dan tidak ada bahan peledak, baik di dalam kopernya maupun di pesawat Airbus A330.
Pesawat Delta Airlines saat itu mengangkut 235 penumpang dan 13 dengan nomor penerbangan 273.
Tidak jelas apa motif yang membuat Stansberry bertindak konyol. Ayah Stansberry, Richard, mengatakan bahwa dia sebelumnya tidak pernah terlibat masalah.
"Profesi putra saya di militer menuntutnya untuk selalu hidup 'bersih'," kata Richard Stansberry. Dia mengatakan, putranya yang berusia 26 tahun tersebut bergabung dengan Angkatan Udara selama empat tahun sebelum mengundurkan diri tahun lalu dan bekerja di sektor swasta.
Richard Stansberry tidak menyebutkan nama perusahaan tempat putranya bekerja. Dia hanya mengatakan bahwa perusahaan tersebut bekerja untuk Angkatan Udara.
Di Washington DC, juru bicara Angkata Udara, Letnan Kolonel Linda Pepin, mengatakan, pria yang ditahan pernah bekerja sebagai ahli intelijen dan aktif dari Juni 2005 hingga 2009.
Para penumpang mengakui terjadi ketegangan di dalam pesawat ketika Stansberry berbuat ulah. Namun, mereka berusaha tetap tenang dan tidak panik.
Setelah Stansberry diborgol, pramugari-pramugara meminta penumpang di bagian belakang untuk menduduki kursi kosong di bagian depan. Saat pesawat mendarat di Bangor, agen-agen FBI naik pesawat dan menurunkan tersangka yang diborgol dan tampak tenang.
Sementara itu, penumpang belum bisa melanjutkan perjalanan dan harus bermalam di Bangor. Namun maskapai Delta telah mengatur transportasi dan tempat penginapan untuk para penumpang. (Associated Press) (hs)
• VIVAnews