AS, Senin (10/5), mengutuk gelombang serangan bom di Irak yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Namun AS menegaskan, pemboman-pemboman itu tidak akan merusak kepercayaan rakyat Irak pada pemerintah dan pasukan keamanan mereka.
"Kami mengutuk dengan keras kekerasan tak berdasar yang terjadi di Irak hari ini," kata Jurubicara Deplu AS, Philip Crowley, kepada AFP. "Serangan-serangan itu tidak akan merusak kepercayaan rakyat Irak yang telah ditunjukkan pada pemerintah mereka dan pasukan keamanan mereka," katanya.
"Rakyat Irak dengan meluap-luap menolak kekerasan sebagai cara untuk mengatasi perbedaan politik," katanya setelah menyampaikan belasungkawa pada masyarakat Irak.
Menurut dia, tidak ada korban AS dalam serangan itu. Gelombang serangan di se antero Irak, termasuk dua bom mobil terhadap sebuah pabrik tekstil, menewaskan sedikitnya 102 orang, kata beberapa pejabat keamanan dan rumah sakit.
Selain 102 korban tewas, gelombang serangan itu juga melukai 350 orang dalam sekitar 20 serangan, satu peningkatan kekerasan yang terjadi ketika negara itu bergerak lebih dekat ke pembentukan pemerintah, dua bulan setelah pemilu yang dianggap sangat penting bagi tentara tempur AS untuk meninggalkan Irak pada 31 Agustus.
sumber