Ketika pertama kali motor ini dirilis, masyarakat otomotif Indonesia dibuat kaget dengan keberanian Honda mengeluarkan motor bermodel jadul, Honda Scoopy.
Soalnya motor ini adalah sesuatu yang benar-benar baru dan fresh di tengah arus motor-motor bergaya futuristik dan sporty yang membanjiri pasar motor Indonesia. Tak ayal masyarakat pun langsung antre membeli motor ini. Seperti terlihat di Pekan Raya Jakarta, hari pertama PRJ buka, dari penjualan Honda yang mencapai 156 unit, lebih dari 80 persennya adalah Scoopy.
Dari wajahnya, kesan retro modern memang sudah terpancar dengan sangat kuat dari skutik anyar milik Honda ini. Hal tersebut tidaklah aneh.
Sebab Honda Scoopy memang didesain dengan tubuh serba membulat yang membuatnya seperti motor-motor keluaran tahun 1980-an silam.
Bentuk head lamp bulat yang berpadu dengan lampu sein yang juga bulat terasa padu di bagian depan. Desain itu kemudian bekerja sama dengan bagian buritan yang juga bulat sehingga membuatnya tampak lebih montok dari motor kebanyakan.
Nah karena bentuknya yang eksotis inilah, detikOto bahkan sampai dikerubuti ketika sedang mengisi bensin dan ketika berhenti di lampu merah.
Tapi bagaimana dengan sensasi mengendarainya? Ketika mendapat kesempatan mengendarai motor ini, detikoto pun segera menggeber Scoopy berperang di tengah lalu lintas Jakarta yang padat tanpa ampun.
Hasilnya, kesan pertama ketika menunggangi motor yang memiliki platform yang sama dengan skutik Honda lain yakni BeAT ini terasa nyaman. Aura BeAT yang sporty sudah hilang sama sekali berganti dengan sebuah motor retro yang santai.
Tidak sabar, detikOto pun langsung membawa si Scoopy berjalan-jalan menembus belantara Jakarta. Dan seperti kita tahu sendiri, jalanan Jakarta adalah 'medan perang' bagi para bikers yang sangat tidak nyaman.
Namun dengan Scoopy, hal itu tidak begitu terasa, sebab ruang kaki yang terkesan sempit di dek tengah seperti yang lazim terjadi di BeAT sudah tidak ada lagi.
Hal itu terjadi karena Scoopy memiliki dek yang lebih luas dari BeAT, sehingga tingkat kenyamanan pengendara tentu jadi semakin tinggi.
Untuk urusan kenyamanan ini, sepertinya memang menjadi perhatian utama Honda selain desain. Sebab dengan statusnya sebagai skutik perkotaan, kenyamanan Scoopy memang sangat diperlukan untuk melawan kemacetan yang menjadi musuh bebuyutan masyarakat perkotaan.
Tidak hanya kenyamanan ketika duduk saja, handling Scoopy pun juga pantas diacungi jempol. Karena meski montok, Scoopy ternyata begitu lihai bergoyang di kemacetan.
Terlebih suspensi empuk yang ada di kedua kakinya pun bekerja dengan sangat baik meredam gangguan dari jalan Jakarta yang penuh ranjau.
Dan yang paling utama adalah responsibilitas Scoopy yang sangat baik. Mesin 110 cc yang sama dengan yang digunakan BeAT terbukti sudah cukup untuk melawan ganasnya aspal jalanan.
Sebab di putaran bawah saja, Scoopy sudah terasa sangat responsif. Hal itu makin kuat ketika Scoopy mencapai putaran tengah dan atas. Sekali geber, Scoopy pun langsung ngacir dan dengan mudah mencapai angka 80-90 km/jam.
Nah yang asiknya lagi, sudah tubuh enak dipandang dan nyaman ditunggangi, Scoopy pun ternyata irit juga konsumsi bensin seperti halnya motor-motor Honda lainnya. Tercatat Scoopy mampu berjalan hingga 40 km hanya dengan meminum 1 liter bensin saja alias 1:40 km/liter.
Sayang ada satu unsur Scoopy yang belum retro yakni klakson! Klakson Scoopy masih berbunyi sama dengan motor lainnya, tidit..tidit.
Andaikan saja Honda memasang klakson yang bergaya retro seperti suara terompet atau sejenisnya, pasti lengkap sudah aliran retro Scoopy.
Namun secara keseluruhan, dengan desain yang segar dimana ATPM motor lain jarang bermain, ditambah tingkat kenyamanan yang tinggi dan konsumsi BBM-nya yang tergolong efisien, Scoopy seperti pantas direkomendasikan untuk orang-orang yang tidak hanya menggunakan motor sebagai alat transportasi saja, tapi juga untuk bergaya. Para wanita pun pasti menyenangi motor jadul ini.
sumber
pengen coba....