|
PARIS - Nicolas Sarkozy memimpikan untuk memiliki pesawat kepresidenan sendiri untuk menandingi Air Force One, pesawat kepresidenan Amerika Serikat (AS). Impian itu ternyata akan segera terwujud dengan pesawat "Air Sarko One".
Pesawat itu bernilai 150 juta poundsterling atau sekira Rp2,1 triliun, dilengkapi dengan kamar tidur, sistem penyaringan udara sehingga sang presiden bisa merokok. Tak lupa fasilitas sebuah kamar mandi kelas wahid.
Sarkozy juga diberitakan sangat menginginkan bak mandi berukuran besar di dalam pesawat. Tapi dia disarankan, bahwa permintaannya itu akan menjadi masalah. Pasalnya jika terjadi turbulansi, dikhawatirkan air di bak tersebut akan tumpah dan mengganggu sirkuit pesawat.
Pesawat tersebut merupakan Airbus A330-200, dan sudah dilakukan uji coba penerbangan pertama kalinya ke Bordeaux, wilayah tenggara Perancis, pesawat ini ditargetkan selesai pada Oktober mendatang.
Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan ruang pertemuan berkapasitas 12 orang, 60 kursi kelas bisnis, sistem komunikasi yang terenkripsi, rangka pesawat yang kuat dan rudal sistem pengalih.
Pemimpin Prancis ini sudah lama sekali iri dengan kemewahan yang dirasakan Presiden AS Barack Obama, saat Obama berkeliling dunia dengan pesawat Boeing 747-200B. Sementara Sarkozy mengeluhkan pesawat Airbus A319 miliknya yang sangat minim fasilitas kepresidenan.
"Air Sarko One" akan memiliki sayap yang lebih baik serta dua kaki pesawat yang lebih panjang dibandingkan dengan model milik AS, seperti dilansir Telegraph, Senin (2/7/2010).
Rencana pesawat baru Sarkozy saat ini tengah menjadi sorotan dan kritik, setelah beberapa minggu lalu dia memerintahkan para menterinya untuk memangkas pengeluaran menyusul terjadinya skandal pengeluaran yang memalukan.
Pada awal bulan ini, Sekretaris Negara untuk Pembangunan Luar Negeri Alain Joyandet, mundur dari jabatannya. Dia mundur di tengah maraknya laporan, bahwa dirinya telah menyewa jet pribadi dengan biaya sebesar 116.500 poundsterling atau sekira Rp1,6 miliar hanya untuk terbang ke Karibia.
Kemudian sekretaris wilayah Paris Christian Blanc dipaksa untuk mundur setelah diketahui dia menghabiskan dana pembayar pajak sebesar 12 ribu poundsterling atau sekira Rp168 juta hanya untuk cerutu Kuba.
|
|