You Now Here »

Bag.2 : Komentar Atas Tidak Salah LIna Mukherjhee Dilaporkan Ke Polisi Karena Makan Babi  (Read 250 times - 65 votes) 

must_know

  • More Share Forum Topic
  • [MS] kepala suku
  • ******
  • must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!
  • Rep Power: 6
  • Join: March 15, 2013
  • Posts: 27,779
  • Poin: 27.858
  • About me: Segera Lapor Momod Jika Konten bermasalah!
  • IP member tracker Logged




Arif Soetanto:
Tidak salah melaporlan
Tapi polisi juga tidak salah kalau tidak memprosesnya

Martabak Sweet:
Clear ya Martabak Sweet... saya berharap setelah membaca penjelasan saya ini, kamu bisa lebih konstruktif dalam berkomentar. Dan jangan berniat menyerang, karena saya pasti bertahan.


You already lost :)
Dan Ibu perlu berkepala dingin dan menelaah dengan baik. Baca komentar saya yang terbaru dan pahami kalau yang saya lakukan adalah laying down the situation dan ketimpangannya.

Jika saya "berniat menyerang" (yang sebenarnya tidak), I guarantee you, you won't be able to defend. :)

Erika:
Jika saya "berniat menyerang" (yang sebenarnya tidak), I guarantee you, you won't be able to defend. :)

we never know...

Martabak Sweet:
Tujuan kita berdiskusi dan berdebat bukanlah untuk menang atau kalah, tetapi bagaimana diskusi dan debatnya dapat bermakna dan memiliki nilai perbaikan serta memberikan informasi.

Erika:
setuju and pls bare with me that misunderstanding kadang muncul... I appreciate when we are succeed in clarify it. Good reader I like you :)))

Martabak Sweet:
MT tidak tahu kalau di dunia ini, di kehidupan ini, tidak ada itu yang namanya keadilan dan kesetaraan kecuali yang menimbang dan mengukur adalah robot, sistem digital, komputer, apapun yang bukan manusia. Selama yang menjalankan dan menegakkan keadilan itu manusia, yaaaah keadilan dan kesetaraan itu jadi cuma gimmik saja karena manusia itu punya banyak kepentingan, punya kebutuhan dan punya perasaan.


Justru tahu, karena itu point saya berikutnya adalah, hukum Indonesia tidak adil, selama ini prejudice dan kesetaraan timpang in favor of kaum tertentu, yaitu islam. So you do get it, but not fully get it.

Yang seharusnya dapat menjadi endless loop, selama ini tidak menjadi endless loop. Tersirat disini jika MT sangat tahu di dunia ini tidak ada yang namanya keadilan dan kesetaraan, terlebih jika sudah menyentuh topik tersebut. Jika Bu Erika menelaah dengan baik, akan terlihat jika komentar MT menunjukkan "kontras", bukan menyerang.

Subyektif dan timpang selama ini. Hukumnya CACAT sampai ke ranah implementasi.

doodleramen:
MT tidak tahu kalau di dunia ini, di kehidupan ini, tidak ada itu yang namanya keadilan dan kesetaraan kecuali yang menimbang dan mengukur adalah robot, sistem digital, komputer, apapun yang bukan manusia.
Ini tipikal pemikiran orang Indonesia menurut ane. For better or worse. Kalau ada yang salah maka cukup dimaklumi saja, tidak usah diperbaiki.

Ketidakadilan dan ketidaksetaraan itu bukan hal yang harus dimaklumi, tapi harus diperbaiki secara terus menerus. Penulis ini tidak mengerti apa yang namanya kalibrasi. Kalau patokan hukumnya dibiarkan melenceng terus, maka lambat laun patokan akan semakin melenceng jauh dari kebenaran. Patokan atau standard itu harus dikalibrasi secara terus menerus. Memang tidak bisa sempurna presisi-nya, tapi toleransi atas ketidaksempurnaan itu tidak boleh dibiarkan semakin melebar.

Martabak Sweet:
Ketidakadilan dan ketidaksetaraan itu bukan hal yang harus dimaklumi, tapi harus diperbaiki secara terus menerus.


Karena itu ada judicial review. Sangatlah tersirat disitu.

Erika:
I like you corrected the wording : "Melaporkan Lina JELAS SALAH, jika dilihat DARI AZAS KEADILAN DAN KESETARAAN" menjadi "selama ini prejudice dan kesetaraan timpang in favor of kaum tertentu, yaitu islam". NOW I fully fully fully got it... and I agreed...

Subyektif dan timpang selama ini. Hukumnya CACAT sampai ke ranah implementasi.... ini I agree

and soal menyerang, perbedaan kontra dan menyerang itu sangat tipis. Tapi insya Allah saya bisa membedakannya. Kontra itu ketika dia berargumen dan fokus dipermasalahan tanpa mengembel2inya dengan irrelevan things terhadap pihak lawan. Menyerang adalah berargumen yang dibarengi dengan mengejek.

in your previous comment, you judged me before you know or you try by saying "Dan Bu Erika PASTI akan selalu kalah jika mendebatkannya dalam koridor tersebut" and saya mengkatagorikan itu sbg kalimat menyerang... Penilaian saya ttg katagori menyerang atau tidak adalah prerogatif saya.

over all... still I present my apology to you...

Martabak Sweet:
Untuk kontras Bu Erika masih belum fully understand.

Kontras yang saya maksud adalah 2 situasi yang timpang, yang satu bagi kaum yang selama ini termarginalisasi, yang satu lagi bagi kaum yang menikmati ketimpangan tersebut.

Jadi yang saya ajak adalah Bu Erika melihat dari sudut pandang A dan B. Subyeknya 1 yaitu Bu Erika tapi obyeknya 2, A dan B.

Erika:
ooh kontras memang lain lagi... walaupun cuma beda huruf S, kontra dan kontras. Saya paham apa itu kontras... Di atas saya bcr tentang menyerang dan kontra (bukan kontras).

Victor Drummond:
Kasus nya mirip kalo di film bok*p, pemerannya sambil beradegan sambil nyebut, J***s f**k.
Should Christians sue them? Hahahah...

Yustinov:
Akibat nabi Arab tidak kebagian menu pesta makan B2 yg lezat, kemudian dia mengharamkan makan menu babi tsb....konon menurut haditz

doodleramen:
Di sini MT tidak tahu (apalagi diharapkan untuk paham) bahwa hukum itu memandang kasus atau kejadian secara sendiri-sendiri. Satu kasus tidak bisa disambungkan dengan kasus lain.
Jelas situ juga bukan orang yg paham betul soal hukum. Kalau paham betul pasti tau yang namanya test case dan apa gunanya test case. Ini hal yang mendasar dalam hukum. Ane juga bukan pakar hukum, tapi kalau yang basic begitu tau lah.

Martabak Sweet:
Benar sekali, "precedence" case jelas menunjukkan adanya "test case" dan satu kasus tidak fully mutually independent dengan precedence case, yang membentuk how court views a case.

doodleramen:
Tepat sekali.

Wastu Ragil:
Sebenarnya saya sangat suka tulisan tulisan bu erika si seword ini,jangan sampai nanti gara2 pembahasan babi bu erika jadi ga mau nulis di sini lagi? ???..babi oh babi kenapa kau di ciptakan..coba dagingmu pait pasti aman lah kau

Greg X:
Akhirnya ada juga yang bikin rame Seword ... soal siapa makan apa.

Martabak Sweet:
Untuk yang keseratus kalinya saya menuliskan bahwa 1000 pelanggaran yang tidak dilaporkan, diproses hukum, disidangkan dan diputuskan oleh Hakim di pengadilan, maka 1000 pelanggaran itu menjadi budaya atau kebiasaan.


Bu Erika malah membantu menjelaskan bagaimana "prejudice dan ketidak-setaraan" itu dapat terjadi dan terbentuk overtime. :)

Martabak Sweet:
MT tidak tahu kalau di dunia ini, di kehidupan ini, tidak ada itu yang namanya keadilan dan kesetaraan kecuali yang menimbang dan mengukur adalah robot, sistem digital, komputer, apapun yang bukan manusia.


Bukankah tulisan Bang Manuel adalah bentuk ekspresi dari kegalauan atas ketidak-setaraan dan ketimpangan tersebut?

Mengapa Bu Erika tidak melihat tulisan Bang Manuel sebagai upaya dari 999 tersebut?

Erika:
ya... saya menyimpulkan tulisan Manuel itu sudah mengolok-olok hukum yang mengikat kaum lain. menyalahkan dan menertawakan bukan bentuk keresahan... karenanya saya menulis dari sudut pandang hukum bahwa apa yang dilaporkan kelompok atas lina itu tidak salah, dan saya tidak menyatakan pasti diproses karena sy tidak tahu konstruksi hukum yang dipakai akan spt apa...

iam hêylêl:
@B-Over  blm hadir yak..ahaha

Martabak Sweet:
Lalu temukan hubungan hukum antara status atau legal standing dari Manuel dan yang lainnya sebagai masyarakat tertentu yang diresahkan oleh si pelapor lina dengan permasalahannya, kemudian buat laporan polisinya. Saya jamin, pasti diterima laporannya oleh kantor polisi manapun!!


Apa kabar Bu Erika. Sebenarnya Ibu re-instate point point saya. It seems that you do get it, meskipun tidak entirely. Bukan saya tidak paham.

Bagian yang tidak dipahami, jika dua-duanya diterima, two can play the same game afterall, hal-hal seperti ini akan cuma menjadi endless loop. :)

Erika:
I am really glad to read your comment in here then in other article...

doodleramen:
Kalau untuk kometar Doodleramen.... saya pikir kamu itu dewasa.
ha ha ha ha. Jadi geli bacanya....
  Ane juga geli bacanya. Ternyata begini omongan seseorang yang merasa sudah dewasa. ????
Jika Lina bukan berasal dari kaum tertentu yang sama, maka laporan polisi yang dilakukan itu salah!
Jelas ngawur. Apalagi dibandingkan dengan kasus Roy Suryo. RS itu jelas sudah menggunakan simbol agama yaitu foto candi dan stupa. Sekarang ane tanya, simbol agama apa yang digunakan Lina dalam ucapan dan fotonya? Dirinya sendiri? Jadi ente menganggap Lina itu sebagai simbol agama? Bahahahahahahahaha....kacau kalau begitu. You should hang your head in shame kalau situ melihat Lina sebagai simbol agama. Gaya pakaiannya si Lina itu saja sudah jelas mengatakan kalaupun dia beragama, agamanya sangat2 tipis dan transparan.

firman proindo:
Komentar penulis yg membandingkan antara kasus roy sukro dgn lina adalah cocoklogi yg kedua

Cocoklogi penulis yg pertama
Muslim yg berkomentar bahwa babi itu enak rasanya dianggap menistakan agama Islam

Erika:
bukan muslim kan? karena komentar muslim soal makan babi itu sudah pasti jelas... kecuali muslim murtad, yang begitu keluar dari Islam, kerjanya menyerang hukum2 Islam, menertawakan umatnya dll...

Arif Soetanto:
Babi jadi simbol agama?

Erika:
Siapa yang bilang babi simbol agama?

iam hêylêl:
Ahaha...

Erika:
kamu nulis ini kan "KURANG JALAN2, baru paragraf kedua saja sudah salah. Babi itu haram bukan hanya untuk muslim, tapi yahudi juga"?  ngajarin anak saat anakmu tidak tahu kamu ngejek2 dia dulu yah baru kasih tahu???

Yang ngomong LINA simbol agama siaaaaappppppaaaaa? ???? wkwkkwkw

duh... bikin pernyataan sendiri trs menimpali sendiri terus menghakimi Lina karena pakaiannya... punya indra ke-9 yah??? wkwkkwkwkw

doodleramen:
Lho situ bukan anak2 kan? ???? Kalau "kurang jalan2" itu dianggapa ejekan, maka situ jelas lebih parah mengejeknya:
Yang pertama adalah dari Martabak Sweet atau Martabak Terang bulan tanpa isi cuma pake gula supaya jadi sweet.
Ini menurut ane "ejekan" yang lebih parah. Nama (walaupun hanya nickname) orang kok dijadikan lelucon?

Ane sudah mengutip supaya ente tidak bisa ngeles. Eh tetap berusaha ngeles juga... hahaha.
Jika Lina bukan berasal dari kaum tertentu yang sama, maka laporan polisi yang dilakukan itu salah!
Jelas situ menghubungkan Lina dengan suatu kaum (agama), dan mengambil kasus si RS yang menggunakan simbol agama. Ngeles terus!

Erika:
ooh ga merasa mengejek? well... kejujuran itu memang hanya milik kamu dan tuhanmu... niat kamu td apa, skrg ngomong apa... yah monggo2 saja...

"Martabak Terang bulan tanpa isi cuma pake gula supaya jadi sweet." . ===> Lu bilang ejekan? ??? Ini FAKTA!! Martabak Sweet = Martabak manis = Martabak terang bulang, isinya bisa kacang keju coklat. tapi org juga bisa beli martabak manis tanpa isi... aaaaah... lu sambungkan ke analogi dan sindiraaaan.... wkwkkwkwkw asli gue nulis "tanpa isi" itu kacang keju susu dll... bukan otak dll...

bahasaku akan sangat berbeda kalau bcr sama org yg memang otaknya ga ada isinya... sejauh ini aku bcr dengan MT dalam bahasa yang sejajar.

Jelas situ menghubungkan Lina dengan suatu kaum (agama).==> gagal fokus... Manuel yg bilang, gue cuma copas...

doodleramen:
Ya sama balik ke elu juga. Lu ngga merasa sudah mengejek namanya Martabak? Ya bagus lah. Sama dong, ane juga gak merasa sudah mengejek situ. Kalau ane benar mau mengejek, maka ane akan bilang otakmu kopong. Bukan kurang jalan2 (kurang membaca).

bahasaku akan sangat berbeda kalau bcr sama org yg memang otaknya ga ada isinya... sejauh ini aku bcr dengan MT dalam bahasa yang sejajar.
Nah sekarang baru ane mengejek, karena ane sudah diejek duluan. Kalau cuman low IQ tapi sadar diri masih mending. Yang parah itu sudah low IQ tapi merasa paling pintar dan benar dan suka ngeles. Hahahaha.... ????

*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Bag.2 : Komentar Atas Tidak Salah LIna Mukherjhee Dilaporkan Ke Polisi Karena Makan Babi Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.


Code: (Sumber Resmi) [Select]
https://seword.com/umum/bag2-komentar-atas-tidak-salah-lina-mukherjhee-jE6RUJibVJ

:beer: :beer: :beer:


View Mobile Web Short URL: