HARIARA:
Masyarakat kita dalam
"beragama" (jujur saya tidak suka memakai istilah "beragama"). Saya ganti aja ya! Masyarakat kita dalam mengekspresikan diri sebagai insan yang mengaku percaya pada TUHAN YANG MAHA KUASA masih pada permukaan dan 'pengagungan' simbol-simbol agama yang mereka anut. Ini terjadi di lintas agama. Hanya sedikit yang tidak menonjolkan atribut agama tapi benar-benar mau hidup
RIGHTEOUS. Mayoritas mau kelihatan
RELIGIOUS.
Greg X:
Keber"agama"an sebagian (sebagian besar?) manusia tampaknya lebih merupakan lanjutan dari kepercayaan pada takhayul, ketakutan penganut agama (atas ancaman hukuman neraka) yang diindoktrinasi pemegang mandat surga yang mendapat keistimewaan dalam sistem agama, dan pencempulangan diri ke dalam budaya yang mengadopsi ritual, tradisi dan atribut agama.
Hidup benar, itu sulit (dipahami) dan berat (dijalankan). Jauh lebih mudah "beragama" dibandingkan hidup dengan benar. Di banyak komunitas, tampaknya beragama tak lebih daripada gaya hidup dan budaya yang sebenarnya tak bernilai apa-apa.
hoetomo:
isi ngajinya :: ..........bunuhlah orang kafir
padahal lagi naik kendaraan buatan kafir he he he he
Paijo:
Tuhannya tuli
Danii Kvyat:
dan lemahhhh
doodleramen:
Mungkin dia ingin memamerkan keriligiusannya. Pengen dianggap manusia yang taat dengan agama. Kacaunya malah kelihatan tolol dan udik. Beribadah kok di KRL? Itu sama saja dia kurang ajar terhadap Tuhannya. Beribadah yang serius itu perlu tempat yang sunyi, khusyuk, bersih, private, dan bebas dari gangguan.
irina breach:
Usul : selanjutnya kalau ada yg model bank sad begini langsung lempar keluar jendela kereta. Biar mampus. Tegas sob
Lukman Rewa:
mendingan disiram minyak babi, lebih bermanusiawi
Danii Kvyat:
klo ktmu ama yg bgtuan,mending d saingin muter mp3 d hp,sukur2 klo skalian bwa speaker bluetooth.lagu pop barat/indo. dgn vol yg MAXI . .
??
Ari Truth:
Waduh, persis pengalaman pribadi juga pas naik KA Sby - Jkt
Pas penumpang sebelah bocah baca kitab suci dengan kencang, pengen tegur tapi ingat hukum di +62 aneh ya sudah saya pasang earphone dan stel musik keras2
Benar2 tidak ada etika sih
Prihatin Prihatini:
Utk para kadrun si biasa2 aja deh sepertinya. Apalg smape ada penyembah yohanies yg minta dibuatkan tugu peringatan 212 diartikel mengenai monas yg dihijaukan kembali oleh PLT Heru.
Greg X:
Ini beneran atau photoshop?
Kalau beneran ... tak sanggup daku berkata-kata.
Brian:
Mental busuk yang ingin pamer "kesalehan"
Jagardo Situmorang:
Lone Wolf?
:
Kenapa dilarang? Hak individu untuk ekspresikan keyakinan agamanya di ruang publik, kalo ada yang tidak suka tinggal pasang headphone saja biar ngga usah dengar suara orang tsb mengaji.
jane ora dong:
Kalau disebelahnya ada orang menyanyi atau menyetel lagu rohani secara bersamaan dgn suara yg sama2 keras, kira2 gimana reaksi orang disekitarnya ?
Kira2 siapa yg akan dimarahi atau bahkan dipersekusi kalau terjadi seperti diatas.
Nggak usah dibalas pertanyaan ini, karena cukup didalam hati kita masing2 tahu jawabannya.
Lukman Rewa:
Yauda kalau ketemu model kaya gini, gw makan babi dan minum anggur merah depan dia aja ya. Kan hak saya untuk makan, kalau tidak suka ya silahkan pindah tempat.
Lone Wolf?
:
Selama tidak ada larangan untuk makan dan minum di KRL ya monggo.
ger 12:
Kalo saya sih kentut aja.... Biar makin afdol...
4100250375:
ADAB..!
*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Pria Berjubah Mengaji Di KRL, Abu Janda Apresiasi Keberanian Petugas Yang Menegurnya Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.https://seword.com/umum/pria-berjubah-mengaji-di-krl-abu-janda-apresiasi-UpHpsqTCtK