Martabak Sweet:
Tidak pernah ada studi, atau data statistik, yang menunjukkan jika
- suku Batak berjumlah X% total penduduk, dengan kontribusi ekonomi Y%
- suku Jawa berjumlah A% total penduduk, dengan ekonomi B%
- suku Ambon C%, D%
- suku Cina E%, E%
JK menciptakan hoax dan menyebarkan hoax.
doodleramen:
Ah si kumis pura2 heran. Padahal dulu dia sendiri banyak bekerja sama dan belajar dari pengusaha keturunan seperti William Suryajaya. Sepertinya ada yang ingin dialihkan perhatiannya dari masyarakat sehingga dia melempar isu rasis murahan begini.
Kalau ada yang lebih berprestasi maka belajar lah bagaimana mereka bisa berprestasi. Nanti pasti kelihatan jelas seperti apa pengorbanan mereka. Ntah kerja lebih dari 90 jam seminggu, hidup irit dengan prinsip
delayed gratification, tidak mudah menyerah kepada situasi, dll. Jangan cuma cemburu buta....bukannya cemburu itu dosa?
Lukman Rewa:
Coba bandingin etos kerja orang lokal dan orang Chinese.
Yang satu malas, sok agamis dalam berbagai hal, maunya gaji tinggi. Contoh aja buruh, tiap tahun minta naik gaji tapi duitnya dibeliin motor baru lah, kalau bisa Ninja seperti diberita kemarin. Contoh lain orang pas lebaran maunya beli mobil baru buat pulang kampung biar keliatan sukses. Bukannya diinvestasikan itu duit biar bertambah, malah beli barang yang akan berkurang nilainya kedepan.
Sementara warga keturunan kerja mati matian, berdoa seperlunya, ya gak heran kalau mereka berduit. Duitnya selalu diputer, baru kalau sudah cukup dibelikan mobil/rumah dll.
Jangan bandingkan cara mereka bekerja kalau otaknya aja belum sampe sana.
Alex Rahardja:
Lol, bray inget baik baik selama impunitas masih ada jangan harap ada keadilan buat para korban. Yang paling berdosa adalah para pelaku, mastermind da yg paling parah yang berkuasa tapi nggak ada nyali sama sekali untuk usut tuntas soal Perkosaan dan pembantaian massal ethnik Thong Yin di tahun 1998. Tapi hukum tabur tuai kelak yang akan kejadi cepqt atau lambat. Makin lama ketunda makin sakit karma buruk itu ngehantamnya kelak kesemua atau keturunan mereka yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam kejahatan tersebut. Kalau U sibuk ngocehin JK, tau nggak JK itu ibarat guru Arya Penangsang yang berkata sarungkan keris mu, ke Aryo Penangsang. Yang dia maksud sarungkan keris setan kober ke tubuh Hadiwijaya. Maksud JK kl Anies mau menang dia harus bisa persatukan suara umat Muslim buat kalahin baik Ganjar maupun wowo. Dia kan udah bilang harus menang. Memangnya dia mau ada 2 pytaran? Incerannya 1 putaran.. satu satunya yang bisa persatukan kaum Muslimin untuk dukung Anies Baswedan kalau dia buat system ekonomi di Indonesia yang akan meningkatkan derajat perekonomian kaum Muslimin sehingga menguasain perekonomian Indonesia. Untungnya JK saat ini blon bisa rangkul Kiyai Maruf Amin untuk
jadi penasihat atau jadi wakil Presiden dari Anies Baswedan. Kalau dia dapat tokoh NU sekelas Kiyai Maruf Amin yg juga paham betul ekonomi Syariah maka bukan hanya dapat suara dr kaum NU tapi suara kaum Muslimin bisa dia raih antara 60 sampe 70 % nya. Kalau itu yg dilakukan Anies Baswedan bakal menarik apa yg bisa dilakukan prabowo atau Ganjar atau kalau berdua gabung sekaligus.
iam hêylêl:
Pura pura heran kayak wong pekok.. padahal sudah tahu, Sejak jaman belanda hingga kemerdekaan bahkan jaman orba kaum tionghoa cuma diberi lahan di bidang ekonomi untuk jalani hidup. Wajar saja mereka sangat mengusai bidang ini. Ahaha
vango 77:
Dari dulu tuh, coba lihat sejarah, dia aduh domba dengan tujuan supaya harta benda warga keturunan rusak lantas beli baru sama beliau, kalau ngak suka ya jangan bisnis sama orang keturunan. Adu domba itu bisnis, bisnis yang paling menguntungkan buat yang mengadu domba, alasannya, ketika orang diadu domba maka mereka saling merusak harta, maka orang yang terdesak akan menjual hartanya semurah murahnya, kepada siapa dijual ? Apakah percaya orang biasa mampu beli harta harta mereka?
Greg:
Kalau JK menyebut 4-5% WNI keturunan Chinese menguasai 50% ekonomi Indonesia, kita harus jujur mengakui memang di sini terlihat ketimpangan. Tapi, jangan hanya sekadar lempar isu, membiarkan spekulasi liar, apalagi sengaja mengarah-arahkan pandangan, bahwa ada suatu konspirasi dan diskriminasi di balik "penjajahan ekonomi" ini. Nuansa kepentingan politik sangat nyata di sini, apalagi diungkapkan pada masa-masa sekarang. Mengapa tidak dari dulu.
Akan sangat baik - setelah Pemilu nantilah - jika ada kajian yang objektif tentang angka yang diungkap JK. Mungkin saja ada hal-hal yang selama ini tersembunyi dan busuk di balik angka-angka itu. Namun, mungkin juga ada pembelajaran yang sangat baik yang bisa digunakan oleh WNI non keturunan Chinese agar bisa ikut menikmati kesejahteraan ekonomi yang setara dengan WNI keturunan Chinese.
Alex Rahardja:
Nggak bakal bisa. Karena itu udah mendarah daging di keturunan para Thong Yin.
energisatria:
Kalo keturunan imigran Yaman di sebut apa ya ?
Seperti yang kebelet ingin berkuasa di Indonesia tuhhh
vango 77:
Itu orang Indonesia, bukan orang keturunan, yang dibilang orang keturunan cuma yang orang China lahir di Indonesia, sedangkan warga negara lain ngak diperhitungkan, inilah strategi aduh domba
Hartono Hadiprojo:
Kalau mereka menguasai 80 persen suara di Indonesia, mereka berani beli TOA yang besar dan Kuat.
*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Wahai JK, Kenapa Nyinyir Sama Keturunan Tionghoa? Mereka Adalah Kita Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.https://seword.com/politik/wahai-jk-kenapa-nyinyir-sama-keturunan-tionghoa-eu41lrkDqJ