Allah SWT yang menguasai tubuh kita dan yang memberikan karunia kesehatan lahir dan batin. Bersabar ketika diuji sakit dan bersyukur ketika dikarunia kesehatan. Karena kadang seseorang yang diuji sakit terhina karena ketidaksabarannya dan dikala sehat terhina karena ketidaksyukurannya.
Ada dua nikmat yang banyak orang lalai mensyukurinya yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu” (HR Bukhari).
Nikmat sehat merupakan karunia dari Allah SWT, dan sering dianggap sebagai suatu hal yang biasa saja, sehingga kita kadang lalai untuk bersyukur kepada-Nya. Biasanya, kesadaran akan besarnya nikmat sehat baru timbul pada saat kita mengalami sakit.
Pada saat terbaring sakit, betapa lemah dan tidak berdayanya kita. Dalam kondisi tersebut, kita akan mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai aktivitas dengan baik, termasuk melakukan ibadah wajib seperti sholat lima waktu.
Namun, Allah SWT memberikan keringanan-keringanan saat kita mengalami sakit. Jika tidak bisa berdiri karena kondisi badan lemah ketika sakit, kita boleh sholat sambil duduk. Allah SWT menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran bagi hamba-Nya dalam beribadah.
Sabar adalah kegigihan kita untuk berada di jalan yang Allah sukai. Sabar ketika sedang diuji sakit. Kesabaran seseorang akan tampak dari akhlaq dalam menyikapinya.
Ada beberapa sikap sabar yang bisa kita latih disaat kita diuji sakit.
1.Sikap berprasangka baik kepada Allah.
Diawali dengan menyadari sepenuhnya bahwa tubuh ini bukan milik kita melainkan milik Allah. Mau dijadikan sehat, sakit, itu hak Dia.
2 Sikap menerima ketentuan Allah.
Tidak berkeluh kesah. Keluh kesah adalah tanda-tanda dari ketidaksabaran. Biasanya orang sakit menderita itu bukan karena sakitnya melainkan karena dramatisasinya. Oleh karena itu, betapapun parahnya penyakit kita, cobalah untuk memproporsionalkannya.
3.Merenungkan hikmah sakit
Salah satu hikmah sakit ialah gugurnya dosa bagaikan gugurnya daun-daun pepohonan. Dengan begitu, salah satu hikmah sakit yang bisa kita reguk ialah kesempatan kita untuk ber-muhasabah, mengintrospeksi diri, terutama terhadap sejumlah kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.
4.Berniat untuk sembuh
Kita harus berniat untuk sembuh. Sabar untuk berniat sembuh akan memotivasi kita agar tidak menyerah pada rasa sakit. Perjuangan kita menjalani rasa sakit insya Allah dicatat sebagai jihad fii sabilillah. Justru di saat sakit itulah kita membuktikan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Wallahualam bishshawab.
nikmatilah sakit itu jangan jadi beban karena saat sakit itu lah kita mendapat kesempatan lebih banyak buat mendekatkan diri kepada-Nya.