|
mendengar operasi keperawanan jadi teringat pada beberapa selebriti dikabarkan sempat melakukan operasi untuk mengembalikan keperawanan. Tetapi, bukan itu konteks yang dibahas kali ini.
Pertanyaannya adalah, bisakah keperawanan dikembalikan? Mari kita tanyakan pada para ahli.
Keperawanan, selama ini dihubungkan dengan selaput dara atau dalam bahasa medisnya disebut sebagai hymen. Selaput ini sebenarnya adalah lipatan membran yang menutup sebagian luar vag1na. Bentuk pada umumnya menyerupai sabit, yang pada masa pubertas akan semakin elastis.
Seorang gadis, dikatakan sudah tidak perawan lagi apabila selaput ini sobek. Well, setidaknya demikianlah anggapan masyarakat luas pada umumnya saat ini. Tetapi, medis menyatakan bahwa, sobeknya selaput dara ini tidak hanya disebabkan hubungan seksual saja. Pada beberapa kasus, selaput dara dapat robek karena aktivitas olahraga, terjatuh, atau disebabkan oleh penggunaan tampon. Nah, kalau begitu, apakah mereka yang mengalami robek selaput dara bukan karena hubungan seksual disebut sudah tidak perawan juga?
Dr. Ajay Kashyap, seorang ahli bedah dan kecantikan mengemukakan pendapatnya seperti dikutip dari Indiatimes, bahwa hymen atau selaput dara tidak menentukan seseorang itu masih perawan atau tidak. Hymen dapat rusak karena kejadian yang bukan aktivitas seksual, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Sedangkan keperawanan, seperti pendapat Mariska Lubis, lebih ditentukan pada seseorang pernah berhubungan seksual pertama kali dengan lawan jenis atau dengan diri sendiri (masturbasi) di mana pen1s atau alat bantu masuk ke dalam miss V.
Jadi, mungkinkah keperawanan dikembalikan?
Tentu saja tidak. Keperawanan tidak dapat dikembalikan sekalipun operasi hymen atau selaput dara dapat dilakukan. Bahkan pada operasi tersebut hymen tidak dapat dikembalikan seperti semula. Hymen yang baru, adalah hymen tiruan yang fungsinya kurang lebih memberikan sensasi seperti sebelum melakukan hubungan seksual.
|
|